Mohon tunggu...
Rorry Nurmawati
Rorry Nurmawati Mohon Tunggu... Freelancer - Freelance

Freelance writer || I love and passion for photography || If you have any question, please let me know at aslirorry@gmail.com or DM Instagram @ryrorry_

Selanjutnya

Tutup

Healthy Pilihan

Tolak Angin, Obat Herbal Penangkal Angin

13 Agustus 2018   23:29 Diperbarui: 14 Agustus 2018   00:07 550
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

"Tante,, te,, tanteee," teriak Evan usai membuka pintu rumah.

"Iya kak, tante di dapur! Ada apa?," kataku menjawab teriakanya yang cukup melengking ditelinga.

"Perut kakak sakit. Sepertinya kembung te! Coba periksa," lanjutnya.

Bagaikan dokter, ku pegang perutnya dengan sedikit menepuk-nepuk. Hhem, perut mungil ini terasa keras. Mungkin, sudah banyak sekali angin yang masuk namun ia kesulitan keluar karena tersesat tak tau jalan pulang. Baiklah, ku putar otak ini memikirkan cara bagaimana keponakanku tak merasa kesakitan lagi.

"Mau diolesi minyak angin sama ante?," tawarku kepada Evan yang mulai meringik.

"Enggak mau. Tante punya tolak angin?," tanya bocah enam tahun ini.

"Ada. Kakak mau minum?," jawabku.

"Iya mau te, boleh minta tolong diambilkan?," pintanya.

Segera saya menuju lemari es, untuk mengambil Tolak Angin Anak. Kemudian saya sodorkan sebungkus obat herbal berwana hijau muda kepada keponakan yang telah menunggu di meja makan. Tanpa disuruh, bocah yang baru duduk di bangku sekolah dasar ini, segera mengocok sebungkus Tolak Angin Anak yang berisi 10ml sebelum diminum.

Obat herbal tanpa rasa pahit yang cocok di lidah anak-anak/Foto pribadi
Obat herbal tanpa rasa pahit yang cocok di lidah anak-anak/Foto pribadi
"Loh te, adek juga mau minum itu," kata Aufar keponakanku lainnya.

"Tapi adek kan enggak sakit perutnya! Masak mau minum juga," kataku heran.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Healthy Selengkapnya
Lihat Healthy Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun