Mohon tunggu...
Lucy Kartikasari
Lucy Kartikasari Mohon Tunggu... -

someone with an unusual normality

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Aksi di depan Gerbang Ganesha, ITB

14 Desember 2011   13:41 Diperbarui: 25 Juni 2015   22:17 171
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

(..) #klarisifikasiKMITB pd media massa diperlukan u/ memperlihatkan pd masyarakat jk massa KM ITB ttp peduli pd bangsa&kasus #Sondang (..)

KM_ITB KM-ITB

(..) KM ITB akan menunjukkan sikap thdp isu lwt gerakan pengmas riil, penyampaian aspirasi DPR & demo tertib dgn konten-tuntutan jelas (..)

Saya memang bukan mahasiswa yang aktif dalam menyikapi masalah politik, dan jujur saya tidak begitu tertarik mengenai permasalahan seperti itu. Saya lebih suka kalau kita menyelesaikan masalah dengan cara bermusyawarah bersama sesuai dengan budaya Bangsa kita. Bukan berarti juga bahwa saya tidak peduli terhadap nasib bangsa, tetapi bukankah kita ini mahasiswa, kaum terpelajar. kenapa harus merusak citra sendiri di hadapan masyarakat dengan perilaku kita? Sebenarnya apa tujuan dari hal semacam itu? Kesejahteraan Masyarakat kan? Lalu kenapa kita malah menambah masalah mereka, contohnya bikin macet jalan.
Ada satu hal lagi yang menganggu pikiran saya, penyebutan Sampah Pendidikan. Jadi mereka yang lebih memilih untuk ikut ujian dan mengabaikan aksi yang mereka belum pahami bisa disebut sampah pendidikan? lalu bagaimana yang bukan sampah pendidikan itu? mahasiswa seperti apa yang bukan sampah pendidikan? jujur saya kecewa dengan perilaku oknum mahasiswa tersebut, memang mahasiswa ITB sekarang bisa dibilang jarang turun ke jalan melakukan aksi. Tapi setahu saya, mahasiswa ITB itu tidak apathis terhadap nasib bangsa. Salah satu buktinya adalah mereka beberapa kali mengirimkan delegasinya dalam sidang DPR atau MPR guna mengetahui keputusan apa saja yang diambil oleh pemerintah dan efeknya terhadap masyarakat.
Untuk masalah ujian, kalender akademik ITB memang sedikit berbeda dengan kalender akademika beberapa perguruan tinggi. Menurut beberapa teman saya yang kuliah di berbagai pergurun tinggi, mereka ujian sekitar Januari, sedangkan ITB sendiri selesai ujian pada pertengahan Desember. Hal tersebut juga bukan alasan dari mahasiswa ITB kenapa mereka tidak ikut turun ke jalan siang tadi. Menurut KM ITB, mereka tidak mendapatkan jawaban jelas mengenai follow up dari aksi tersebut dan kemudian tidak ada kabar lagi mengenai kelanjutannya.
Kita ambil positifnya saja dari peristiwa ini, saya mungkin belum memberikan kontribusi yang besar untuk bangsa ini, saya juga bukan mahasiswa yang aktif berorasi mengenai masalah seperti ini, yang akan saya lakukan mungkin akan terus berusaha, dengan cara lain, agar saya bisa membuat nama Indonesia dikenal dipenjuru dunia. Mungkin ini muluk, tapi menurut saya ada beberapa hal yang bisa diusahakan dari keinginan saya tersebut, jadi sepanjang masih ada kemungkinan, sejauh itu juga hal tersebut bisa direalisasikan. Saya akan belajar, saya akan berkarya, dan saya yakin Indonesia punya banyak potensi untuk menjadi salah satu negara maju di kemudian hari. KIta, mahasiswa yang akan menjadi iron stock, pengganti generasi tua kelak. Nasib bangsa ini ada di tangan kita, kita yang akan berusaha untuk kemajuan bangsa ini. Jadi, mari kita berusaha bersama-sama.
Disini saya hanya menyampaikan pemikiran saya, apabila dalam tulisan diatas ada yang kurang berkenan saya mohon maaf dan saya berharap tidak ada yang tersinggung setelah membaca tuilisan ini. Mari kita wujudkan Indonesia yang lebih baik.

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun