Mohon tunggu...
William IndraWijaya
William IndraWijaya Mohon Tunggu... Insinyur - Seputar Pertanian

Mahasiswa Universitas Kristen Satya Wacana (UKSW) Fakultas Pertanian dan Bisnis

Selanjutnya

Tutup

Hobby Pilihan

Bercocok Tanam Tanaman Kale di Rumah

5 Januari 2020   00:39 Diperbarui: 12 April 2021   19:03 5567
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Dua Varietas kale berbeda (image by shutter stock)

Tanaman kale adalah tanaman sayur berdaun keriting yang banyak dibudidayakan pada daerah iklim subtropik dan sedang. Tanaman kale memiliki banyak varietas dengan bentuk yang beragam pula.

Beberapa tahun terakhir tanaman kale mulai booming di Indonesia, terutama didaerah perkotaan. Sayur kale dikenal sebagai superfood karena kandungan vitamin C nya yang amat sangat tinggi. Daun tanaman kale diketahui memiliki kandungan vitamin C  yang lebih tinggi gram per gramnya jika dibandingkan buah jeruk dan lemon. 

Dua Varietas kale berbeda (image by shutter stock)
Dua Varietas kale berbeda (image by shutter stock)
Walaupun banyak di budidayakan pada iklim subtropik dan sedang, tanaman kale sebenarnya dapat dibudayakan pada daerah iklim tropis. Beberapa petani pada daerah getasan kabupaten Semarang melakukan budidaya tanaman kale untuk dijual di supermarket dan di ekspor.

Penulis sendiri juga pernah melakukan penelitian budidaya tanaman kale secara organik didaerah getasan kabupaten Semarang.

Melalui wawancara dan hasil penelitian penulis, diketahui asalkan air dan pupuk yang diberikan cukup, tanaman kale dapat tumbuh dengan baik. Keuntungan dari budidaya tanaman kale dirumah adalah, tanaman ini bisa anda panen terus menerus sampai 1 (satu) tahun penuh.

Hal ini dimungkinkan karena anda dapat memanen daun kale dengan cara mematahkan daunnya saja dan membiarkan tanaman kale tumbuh terus.

Kale Lacinato (Image by Capri23auto from Pixabay)
Kale Lacinato (Image by Capri23auto from Pixabay)
Untuk memulai bercocok tanam dirumah, hal utama yang anda butuhkan adalah tanah atau pot media tanam. Jenis kale yang disarankan penulis untuk ditanam sebagai konsumsi adalah kale varietas lacinato, sedangkan jika untuk hiasan anda dapat menanam kale hias dengan jarak tanam 20 cm. Jika anda menanam kale pada tanah disekitar rumah anda, usahakan tiap tanam kale berjarak minimal 45 cm dari tanaman lainnya.

Untuk budidaya pada pot, ukuran pot minimal yang disarankan adalah 30 x 30 agar tanaman kale dapat tumbuh dengan baik. Media yang digunakan adalah tanah dicampur pupuk kandang dengan perbandingan 1 : 1 untuk pupuk kandang sapi, dan 3 : 1 untuk pupuk kandang ayam.

Disarankan untuk menunggu minimal 2-3 minggu sebelum melakukan pindah tanam kedalam media tersebut, hal ini dilakukan agar proses dekomposisi pupuk kandang di tanah dapat berlangsung lebih dahulu.

Pemupukan susulan dilakukan dengan pupuk NPK dengan dosis pertanaman 15 gram per 30 hari sekali disekeliling tanaman kale. Tanaman kale membutuhkan air yang cukup setiap saat, sehingga sangat disarankan untuk tanaman kale disiram tiap sore hari jika tidak hujan. Hama yang biasa menyerang tanaman kale adalah ulat daun, untuk penanganannya secara kimia dapat digunakan pestisida matador.

Pemanenan dapat dilakukan sesuai keinginan anda. Perlu diingat, pemanenan tidak dilakukan dengan mencabut tanaman dari akar melainkan dengan mematahkan daun yang ingin anda panen saja.

Agar tidak merusak tanaman, pematahan daun dapat dilakukan dengan menarik pangkal daun kearah bawah secara vertikal. Jangan takut untuk memanen sebagian besar daun di tanaman kale anda, anda hanya perlu menyisakan 3-5 daun teratas saja agar tanaman kale dapat bertumbuh kembali.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Hobby Selengkapnya
Lihat Hobby Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun