Ahok, eh BTP alias Basuki Tjahaja Purnama, 24 Januari lalu sudah bebas murni, menghirup udara bebas. Mas BTP, duh saya masih kurang sreg dengan nama BeTePe, ribet, saya lebih cocok memanggil Mas Basuki, alias Mas Bas. Oke cocok.
Mas Bas, yang tidak mau lagi dipanggil Ahok itu, bebas setelah ditahan di Mako Brimob karena kasus ucapan yang diperkarakan atas tuduhan penistaan agama.
Imbas ucapan ex-Gubernur DKI Jakarta itu luar biasa, demo berjilid-jilid dengan massa berkumpul penuh di Monas dan sekitarnya. Namun, meskipun secara lahiriah puluhan ribu masyarakat yang berdemo itu meminta mas Bas di tahan, tetapi secara batiniah nama mas Bas telah menancap di lubuk hati terdalam mereka.Â
Nama "Ahok" dengan segala kontroversinya sudah kadung nyantol mas bro.
Mas Bas, setidaknya telah mencatatkan namanya di lembar sejarah, selain karena "berhasil" mengumpulkan massa yang sekian banyak, disisi lain juga dicintai oleh tak kurang oleh puluhan ribu masyarakat pendukungnya.Â
Terlepas kontroversi apapun, faktanya kepopuleran Mas Bas melejit melebihi artis. Konon Raffi Ahmad pun lewat.
Google search bukan sekali dua kali mencatat nama "Ahok" di ranking pertama mesin mereka, tapi puluhan kali. Trending topic twitter pun mungkin bengkak akibat melonjaknya nama "Ahok" disana. Bahkan menjelang bebasnya mas Bas, lini masa dibanjiri komen "Ahok mau jadi apa?".
Sebegitu pedulinya netijen sama kamu mas Bas..
So, dengan modal itu, mas Bas sebetulnya tidak sulit-sulit amat untuk mencari pekerjaan yang cocok selepas keluar dari penjara. Saya coba mengamati dan menyimpulkan, inilah karir yang pas bagi mas Bas pasca bebas:
1. Ketua KPK
Ini peringkat pertama hasil survey. Ini survey gak main-main lho, saya lakukan survey bukan hanya di lapak medsos pendukung mas Bas, tapi juga medsos yang Anti-Ahok dan Anti-Jokowi alias oposisi. Ketua KPK adalah posisi tertinggi.
Ini membanggakan, mas Bas yang memang tidak pernah menjadi tersangka kasus korupsi dipercaya untuk mengemban amanah yang spesial ini. Ketua KPK butuh orang yang tegas luar biasa. Tanpa tedeng aling-aling, tidak mencla-mencle. Tidak terkait politik apapun.Â
Tugasmu satu mas Bas, buru dan tangkap Koruptor! Mau dimaki-maki bebas, di borgol bebas, di hukum sikat Kalimalang pun oke!
2. Ketua PSSI
Ini terinspirasi dari mundurnya Edy Rahmayadi sebagai ketua PSSI. Edy terlihat sangat tegas, namun tidak dalam posisi yang pas, mode komunikasinya pun terbilang tidak sukses, bahkan muncul ledekan #edyout. Mungkin ini ada kaitan dengan beliau rangkap jabatan sebagai Gubernur.
Sedangkan mas Bas beda, belio tidak terafiliasi dengan jabatan apapun saat ini. Belio free. Eh tapi kan belio tidak bisa sepakbola?
Nanti dulu, apakah Sepp Blater yang 17 tahun menukangi FIFA itu juga bisa sepakbola? Blater sebelumnya hanya sebentar pernah bermain sepakbola, namun setelah itu fokus menjadi tentara lalu bekerja di perusahaan jam Swiss. Barulah menyenggol lagi olahraga, jadi manajer federasi klub Hoki Swiss.
Apalagi penggantinya, Gianni Infantino, malah lulusan sarjana hukum. So, gak penting-penting amat bisa main bola, karena yang dibutuhkan PSSI adalah ketegasan manajemen!
Toh mas Bas pernah menggelar Rusun Cup. Sejak nenek moyang, PSSI itu butuh alur manajemen yang jelas, ringkas dan tegas. PSSI lawannya adalah mafia sepakbola. Ini bukan musuh yang sembarangan.
So, yang bisa lawan model ginian ya cuma Ahok..eh Mas Bas. Mafia Rusunawa, mafia pulau, mafia tanah, gak ada ampun. Bahkan ada anekdot, lawannya Ahok..eh mas Bas itu ya Al Capone!
Karena namanya mafia itu pasti jahat, bercokol lama, terbukti kisruh dan curang. Jika jujur beradab namanya santri, bukan mafia mylov..
3. Youtuber
Ini potensi pekerjaan yang bisa dimanfaatkan mas Bas. Populer? Sudah. Unik? Sudah. Kamera face? Sudah. Gaya cuek plus cablak model keluarga geledek? Sudah. Kritis model Dedy Corbuzier? Sudah.
Dan insting saya ini boleh lah anda-anda semua uji, tulisan ini saya draft sebelum mas Bas bebas dari penjara, dan eh gak lama setelah bebas mas Bas pun ngeluarin vlog: BTP Vlog#1. Punya akun, nama akun-nya "Panggil Saya BTP". Konon, inilah vlog tercepat menuai viewers, 2 juta dalam 24 jam gaes!! Subscribernya udah 550 ribu aja donk!!. 24 jam! Gokil.Â
So, dek Atta Geledek dan om Dedy gak usah sombong-sombong lagi ya, ada mas Bas sekarang. New comers yang patut diperhitungkan.
Nah, kurang apalagi? Tema apa saja cocok buat mas Bas, asal jangan politik, bosen. Yang asik sih tema kuliner. Mas Bas bisa meng-eksplore kuliner Belitung kampung halaman, atau sekedar makan sate usus pinggir jalan, burung dara goreng atau cuma gorengan bakwan receh halte stasiun Cawang. Di jamin banyak yang mampir.
Next-nya? Keliling nusantara, cobain tuh segala rasa kuliner negeri kita. Atau, jalan-jalan nyobain segala infrastruktur yang dia dan pendahulunya kerjakan. Misal, nyobain naik MRT, atau Tol Transjawa..yah sambil nyinyir dikit boleh lah.
Apalagi kalo mas Bas jalan-jalannya bareng mbak Puput, pasti viewers-nya bakal jebol ndan! Perkenalkan Indonesia sesungguhnya ke mata dunia.
Jadi, kalo masih ada yang ngomong Indonesia payah? Jawab aja, "payah nenek lo!"Â
4. Host
Kebayang gak sih Mas Bas memandu acara model Najwa Shihab? Mas Bas pernah beberapa kali berganti peran dengan mbak Najwa dan itu dilakukan dengan cukup baik.
Saya sendiri jadi bayangin mas Bas menjadi host, dengan tamu Cak Lontong misal. Jangan tamu politik, pasti bakal ada yang mules. Tapi sekali-kali undang pak Jokowi boleh lah.
Ahok..eh mas Bas juga pernah nyeplos di vlog Jak FM, andaikan sudah tidak jadi gubernur lagi beliau mau buat "Ahok Show", nah pas kan. Kebayang kan traffic stasiun tv swasta yang menayangkan?Â
Oke terus nama acaranya apa? Mungkin "Setajam Lidah Ahok" (biar greget).
5. Artis Instagram
Dengan nama yang booming melebihi selebriti, cuma satu label mas Bas saat ini: Monetize. Saat ini apapun sepertinya bisa di monetize oleh Ahok..eh mas Bas dan mbak Puput. Terutama untuk pelapak online.
Mas Bas adalah magnet bagi pelapak online untuk menjadi role model pria dewasa kekinian. Tapi saya sarankan mas Bas jangan terima endorse barang-barang murah atau kw, terima endorse barang yang selektif. Jam tangan, kemeja, kacamata, sepatu atau tentu..batu akik! pasti cucok meong.
Oya jangan lupa untuk selalu bikin konten positif bagi anak muda. Mas Bas cocok untuk menjadi Duta Anti-Jomblo Indonesia. Mas Bas bisa menginspirasi para cowok yang takut "nembak" cewek, padahal PDKT sampe 5 tahun (itu PDKT atau Repelita??).Â
Mas Bas pun bisa memberi contoh sosok pria tegar, seperti kata mas Bas, cowok itu ibarat uang, kalo dibuang dijalan banyak yang mungut. Nah jadi cowok itu harus pede. Jangan down kalo habis diputusin. Ah, baru diputusin, belum diselingkuhin. Nah lhoo..!
Mas Bas juga bisa membuat tagline Anti-Jomblo. Misal: Jangan beli narkoba, Cukup banyak doa. Jangan perbanyak kongkow, Nanti kelamaan jomblow.
So, dengan lima profesi baru yang potensi untuk di jalani, mas Bas tidak perlu lagi terjun ke dunia politik. Mas Bas bisa lebih berkecukupan bahagia dengan mbak Puput dan anak-anak dengan lima profesi di atas tadi, terutama tiga terakhir.
Oya, dan gak perlu iseng datang ke Balaikota ya pak, meskipun cuma sekedar ci luk ba!
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H