Bagaimana dengan si mas kurus yang baru lulus dari fakultas sastra Jawa di kampus Jogjakarta, berharap menikahi pujaan hati, tapi karena si pujaan hati berhaluan si mbak Cleopatra, lantas mengajukan syarat.Â
"Menikahi aku? Hohoho..Tidak semudah itu fergusoo.. Kamu boleh menikahi aku kalo kamu sudah jadi Lurah!!".Â
Kebayang kan muka si mas-mas kurus tadi. Ingin mengumpat, tapi takut dosa.
Terkutuk bagi kalian yang mengaitkan cinta dengan kekuasaan. Kalian telah meletakkan cinta ke jurang terendah.Â
Segeralah untuk bergabung di gerakan Alumni Jomblo, berhijrahlah, Pemerintah telah memfasilitas dengan banyak hal. Karena Pemerintah paham bahaya laten jomblo. Contohnya:
Jomblo itu banyak yang jadi penyebar hoaks. Ya gimana enggak, kira-kira jam 7 malam dimana suami istri asyik bercengkrama atau main sama anak, kamu ngapain?
Nguprek HP, gulang-guling di kosan, akhirnya share berita sana-sini, atau dapat ide untuk buat berita operasi plastik, lalu jomblo lainnya sibuk nge-share lalu buat konfrensi pers. Betul-betul unfaedah kalian itu.
Atau seperti dua sejoli yang asyik pacaran di dalam kereta ekonomi malam ini. Karena tempat duduk KA Ekonomi satu kursi isi 3 orang, saya kebagian dapat di pinggir dua sejoli ini. Mereka tampak sebagai pasangan panas, saling berpelukan.
Sampai akhirnya si wanita bertanya "mas, kapan lamar akuu..?
Si pria gondrong yang tampak meyakinkan itu pun terdiam, perlahan dia melepas tangannya dari pundak si wanita, gerakannya lembut, sangat khusyuk. Si pria menghirup udara dari hidungnya, matanya kemudian terpejam dan tangannya terlipat di depan dada. Dia tertidur.
Si wanita lantas terkesiap, menyadari bahwa ada yang salah, dengan satu gerakan dia melempar tasnya ke arah kepala si pria.