Penggantian, bukan Perbaikan
Jakarta City Marathon berbeda dengan Jakarta Marathon. Jakarta City Marathon hadir karena ketidakpuasan para pelari, utamanya pelari hobi terhadap event Jakarta Marathon di tahun 2017 yang disebut sebagai event Jakarta Marathon terburuk sejak di pertama kali di adakan pada 2013.
Jalur lari yang tidak steril dan waktu start yang tidak tepat menjadi alasan utama. Inspiro sebagai Race Organizer utama dari Jakarta Marathon mendapat kritikan dan hinaan pedas.
Atas alasan itu, munculah dengan "tiba-tiba" Aliansi Komunitas Lari Jakarta (AKLJ) bersama Bank Mandiri menemui Wakil Gubernur DKI Jakarta saat itu, Sandiaga Uno pada tanggal 26 Juli 2018.
Misi utama AKLJ adalah jelas, ingin membuat event lari marathon di Jakarta lebih bergengsi, lebih rapi, bahkan setaraf Bali atau Borobudur Marathon yang di tahun 2017 mendapat predikat event marathon terbaik. AKLJ membawa misi sejuta umat.
Ide AKLJ didukung oleh Sandiaga, dan otomatis di dukung oleh segenap komunitas lari yang memang menginginkan event Jakarta Marathon yang lebih baik.
"Terus, sampeyan jadi ikut gak?"
"Kalo ada yang aneh-aneh, insting saya jalan duluan gus.." Jawab saya.
Bayangan awal, AKLJ dan Pemprov DKI ingin mendobrak Inspiro di Jakarta Marathon agar lebih serius menggarap event. Atau bahkan mengganti Inspiro sekalian.
Tapi ternyata tidak, AKLJ bersama Bank Mandiri justru membuat event tandingan, yang waktunya hanya seminggu lebih cepat dari older brother, Jakarta Marathon. Ditambahkan embel-embel City untuk membedakan.Â
Sekedar catatan, Bank Mandiri adalah sponsor utama Jakarta Marathon sejak 2013 hingga 2017. Dan tiba-tiba berbelok ke Jakarta City Marathon di 2018.