Mohon tunggu...
Ryo Kusumo
Ryo Kusumo Mohon Tunggu... Penulis - Profil Saya

Menulis dan Membaca http://ryokusumo.com

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Jika Palu Gempa Karena Dosa, Mengapa Las Vegas Tidak?

8 Oktober 2018   21:49 Diperbarui: 10 Oktober 2018   10:00 11217
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber: Dok Presentasi

Begitulah, sayang di zaman dahulu belum ada penelitian tentang kawasan mana yang layak untuk disinggahi. Sekarang negara maju mengatur tata letak kotanya berdasarkan area bahaya.

Meskipun tetap saja yang namanya bumi tidak bisa diprediksi. Banyak kota maju yang letaknya ada di tengah cincin api (ring of fire), seperti Tokyo, Manila, Osaka, Los Angeles hingga Jakarta.

Sumber: Dok Presentasi
Sumber: Dok Presentasi
Mari kita lihat peta Indonesia diatas, nyaris semua daerah di Indonesia mutlak berpotensi terkena gempa. Hanya wilayah Kalimantan yang sedikit potensinya. Itulah mengapa dulu Presiden Sukarno pernah mewacanakan ibukota Indonesia berada di Palangkaraya, Kalimantan Tengah. Perhitungan yang cermat.

Tapi perbedaan kota-kota di atas dengan masa lalu adalah persiapan menghadapi bencana. Saat ini setiap kota besar sudah mengetahui dimanakah mereka berdiri. Dengan ilmu, mereka mempelajari potensi bencana yang ada, mitigasi dan jalan keluar.

Termasuk Las Vegas, meskipun Nevada merupakan salah satu daerah patahan di wilayah Amerika, tapi hitungan gempa disana terhitung kecil. Potensinya jauh lebih kecil ketimbang Palu yang memang masuk jalur utama patahan.

Dari sisi politis, ini tak lepas dari unsur Mamarika yang memilih tempat "maksiat" dengan hati-hati. Apakah ini konspirasi Mamarika untuk mencitrakan tempat maksiat sebagai tempat yang aman? Ayo ngopi dulu.

Saya sendiri pun punya banyak rekan di Palu, salah satunya wanita, masih sangat muda, wanita yang baik dan sholeh, tidak gemar aneh-aneh dan berpenampilan muslimah, beliau meninggal saat gempa Palu terjadi. Dan banyak di Palu wanita seperti itu. Apakah mereka juga "dihukum" oleh Tuhan?

Mengapa kita mengkerdilkan kuasa Tuhan dengan mengklaim segala bencana disuatu tempat akibat dosa warga disana. Bukankah Tuhan Maha Pengampun? Lalu apa guna Istigfar warga disana setiap lima waktu?

Bahkan dikaitkan bencana dengan dukungan Kepala Daerah kepada Presiden Jokowi, benar-benar kalian belum ngopi.

Mengapa kita semakin lama semakin mabuk agama? Kenapa banjir di India, di Filipina, angin topan di Florence pantai barat Amerika dll tidak dikaitkan dengan dosa? Jawabannya satu: Karena tidak bombastis dan asik untuk dibuat percontohan ~myfren. 

Beda halnya jika Las Vegas yang tempat maksiat itu bergoyang, pastilah kita sekonyong-konyong akan membuat hesteg:

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun