Misal kamu kena masalah hutang sama warga, biasanya warga lain akan membisiki si warga ini:
"Eh, si anu itu anaknya pak haji nganu lho, hati-hati". Atau "Eh, si anu itu anaknya pak ini lho, anggota DPRD, jangan macam-macam"
Dengan begitu, kamu dan keluarga biasanya punya posisi yang cukup aman, asal hutangmu tetap dibayar. Atau yaa.. kalo mertuamu baik, paling hutangmu dibayari… enak tenan.
3. Mertua yang "Mbetahi"
Mbetahi adalah mertua yang bikin kamu betah dirumah, kalaupun kamu sudah punya rumah sendiri setidaknya kamu tidak buru-buru ngacir dengan alasan kerja bakti kampung jika sedang bercengkrama dengan ibu atau bapak mertua.
Betah itu syaratnya ada dua. Pertama, mertua yang punya aura teduh, gak brangasan. Kalau kamu ketahuan abis nge-gaple, tidak serta merta diselepet sarung, tapi di komunikasikan kemudian diajak pengajian lalu di rukyah.
Syarat yang kedua tentu saja wajah. Untuk menantu (yang pria tentunya) punya mertua berwajah apik tentu ikut membuat senang.
Jika mertuamu cantik, biasanya istrimu pun cantik. Betah dirumah, diajak kawan karaoke jawabanmu no way.
Dan lagi, jika mertuamu sudah cantik, biasanya blio gak rewel soal estetika wajah. Ngirit.
4. Mertua yang "Nggurui"
Nggurui artinya bisa memberi nasihat, seperti guru. Ini penting, karena hidupmu dan keluargamu itu gak akan mulus semulus wajah artis Korea. Petuah bukan hanya dari orangtuamu, tapi juga dari mertuamu. Apapun juga pengalaman blio jauh lebih mumpuni.
Kamu bisa minta pendapatnya tentang pekerjaan, bisnis maupun cinta. Selain komunikasimu dengan blio menjadi lancar, kadang-kadang muncul curhatan-curhatan unik dimana bapak mertua mu bisa masuk dengan bijak.
Asal pastikan, beliau bukan politikus partai.