Saya gak terlalu peduli bahwa novel Pram akan dibuat film, itu sah-sah saja terserah kang Hanung, fokus saya di sini, soal tingkah polah anak bujang yang kebelet eksis.
Sikap mereka yang ceplas-ceplos cepat, secepat jempol mereka di gadget laknat, tidak didukung cepatnya pendidikan yang mereka terima, jadilah mereka rata-rata Prim*ta, bertindak berdasarkan naluri, minim pengetahuan, minim otak.
So, jangan es-mochi dulu gaes, mereka adalah fakta belum siapnya sistem pendidikan kita menyaingi cepatnya arus milenial. Sistem pendidikan harus di kaji, harus berubah, termasuk soal biaya pendidikan dengan kategori bagus.
Kita gak mau cuma segelintir anak Indonesia yang pintar, kita mau semua anak Indonesia itu merata, pendidikan yang sama, setara. Gak ada yang lain.
Btw, gigit drakula itu nggak enak, mending ngopi..
*tulisan dipublish juga di blog pribadi
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H