Pusat dari click farm ini berada di Bangladesh dan India, menurut Sharaf al-Nomani (pemilik Shareyt’s), 30-40% klikers berasal dari Bangladesh. Mereka di gaji murah 1-3 USD untuk 1000 akun/likers. Dulu, kawan kami pernah melakukan negosiasi dengan bayaran 4 usd per 1000 klik, ternyata sekarang lebih murah lagi.
Ini sebenarnya cocok untuk para lulusan baru sambil cari kerja atau orang yang ingin kerja tidak terikat, atau pengangguran yang melek internet. Buat kamu-kamu yang suka hoax juga cocok. Bahkan baru saja saya mendapat tautan iklan dari CLICKMONKEY yang pasang harga 1 USD per 1000 klik, wow!
Apakah cara ini legal? Tidak bisa dipastikan juga, tetapi secara logika, menaikkan popularitas di dunia maya sah-sah saja selama tidak ada yang dirugikan. Toh kalaupun ada yang merasa dirugikan itulah Facebook sendiri, itupun jika melalui Facebook (akun palsu), bukan Google. Apalagi kita. Membayar click farm itu sama saja kita menyuruh orang untuk terus-menerus klik dan buat akun ke page kita atau membuat pembicaraan di komunitas yang mengarah ke akun kita, ada yang dirugikan?
Tulisan ini bukan berarti menuduh bahwa tim cyber Ahok-Jarot memakai cara ini, ini hanya kemungkinan, kemungkinan yang sama juga untuk tim cyber calon lain, ini sekedar utak atik gathuk. Setiap tim kampanye pasti punya beragam cara masing-masing.
Nama Foke di sarankan oleh google ke Ahok bukan sebuah kebetulan, Google sudah membaca bahwa nama Foke tidak relevan, disini Foke hanya sebagai "bridge" menuju Ahok yang sudah stabil terindeks di google sebelumnya.
Anies Baswedan hanya menyempurnakan kerja google. Disengaja? Hmm..
Dan jika ada dari anda yang masih bilang cara ini cara licik, hey you! welcome to 2016, dimana awkarin lebih terkenal ketimbang Cut Nyak Dien!
***
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI