Mohon tunggu...
Ryo Kusumo
Ryo Kusumo Mohon Tunggu... Penulis - Profil Saya

Menulis dan Membaca http://ryokusumo.com

Selanjutnya

Tutup

Politik Artikel Utama

Sisi Lain Prediksi Anies Sang Kuda Hitam dan Agus Sang Pangeran Cikeas

26 September 2016   11:15 Diperbarui: 26 September 2016   17:52 2776
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber: aniesbaswedan Instagram

Tipe kedua, ini yang sulit. Tipe "The Good Boy". Good boy disini dia memang betul betul seorang yang baik, ramah, santun, charming tapi punya visi misi dan ambisi. Bukan cuma sekedar baik. Punya visi dan ambisi yang terukur adalah seksi dimata wanita.

Enggak banyak tipe pria seperti ini yang "digilai", beberapa yang berhasil adalah Bung Karno, Ali Sadikin dan JF Kennedy. Setelah itu, hampir tidak ada lagi tokoh sekarismatik itu dimata wanita, hingga pagi tadi istri saya berkata demikian.

Penasaran. Secara acak akhirnya saya mengambil sample pertanyaan di area kompleks perumahan, kebetulan hari libur.

"Bu, pak Anies nyalon lho bu, wah seru nih kayaknya"
"Eh iya mas, saya jadi bingung nih, kayaknya oke juga ya pak Anies itu, pinter dan ngayomi"

Di lapangan,

"Mbak, weh lagi ping-pong toh, gimana nih Anies Baswedan nyalon tuh? Ahok bisa keok nih?"
"Hhhh....Yahh jelash akuh pilih diah lah, ahok bisa keokh ini, huff..huff..biar bapaknya anak-anak aja lah yang milih ahok, akuh sih mas Anies.." 
Dst

Akhirnya sekitar 10 orang mama muda berhasil saya korek infonya, jawabannya tidak berbeda jauh, hampir semua lebih condong ke Anies Baswedan, ini fakta lho, anda silahkan mendebat saya, tapi apa yang mau saya lawan? Toh ya memang demikian.

Perhatikan kata-kata "mas" yang saya temukan di 3 dari 10 orang mama muda tadi. Kata-kata "mas" lalu disambung dengan nama adalah istimewa, biasanya digunakan wanita pada pria yang dikenal secara dekat, apa artinya? Artinya Anies Baswedan berhasil membuat kedekatan dengan fans secara tidak langsung.

Mengapa demikian? Pertama, karena tingkat kepedulian para orangtua terhadap pendidikan anak saat ini bergeser, jika dahulu orang tua hanya di perankan sebagai penitip anak, maka sekarang orang tua di paksa juga sebagai pelaku pembentuk karakter anak.

Salah satunya adalah program mengantar anak ke sekolah di hari pertama sekolah yang di canangkan Anies Baswedan ketika menjadi Menteri Pendidikan. Orang tua, terutama para ibu merasa dilibatkan dan bahkan di beberapa toddler, para ibu di ajak berpikir pola permainan apa yang cocok untuk karakter anaknya.

Lalu program UN Bukan Penentu Kelulusan, ini juga melegakan para orangtua karena mereka tidak perlu ikut begadang menemani si anak belajar hingga larut akibat sistem kebut semalam.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun