Mohon tunggu...
Ryo Kusumo
Ryo Kusumo Mohon Tunggu... Penulis - Profil Saya

Menulis dan Membaca http://ryokusumo.com

Selanjutnya

Tutup

Inovasi Pilihan

"Bersekolah" untuk Kembali Liar, Inilah Sang Penjaga Rimba untuk Masa Depan

27 Juni 2016   06:04 Diperbarui: 27 Juni 2016   08:29 22
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sambutan Presdir BCA Jahja Suriaatmaja. Dok Pribadi

Begini urutannya. Orangutan bisa ditangkap oleh manusia bukan tanpa sebab. Menurut Nico Hermanu, Communication Coordinator BOSF, mereka lari dari habitat aslinya dan masuk ke habitat manusia karena Deforestasi, karena habitat hutan mereka jauh berkurang akibat habis terbakar, entah karena kebakaran hutan atau memang hutan yang "sengaja" dibakar.

Masih ingatkan status sosial media dari Leonardo DiCaprio pada Maret 2016 lalu yang mengkritik pemerintah Indonesia soal nyaris punahnya Orangutan akibat perluasan perkebunan kelapa sawit?

Leo saat itu di kritik akibat mengesampingkan faktor ekonomi masyarakat Indonesia yang daya ekspornya bergantung dari sawit. Tapi kita tidak tahu kebenarannya kan? Dan jika ini benar, maka alangkah mirisnya. Bahkan menurut Jamartin Sihite, CEO BOS Foundation, mereka pernah 10 tahun tidak bisa melepaskan Orangutan akibat tidak ada hutannya!

Seperti itulah kira-kira penyebab dari "kabur"nya Orangutan dari habitat aslinya. Betapa kejamnya kita sebagai manusia, kita yang memperluas hutan untuk komoditas, kita yang membuat mereka masuk ke habitat kita, dan kita pula yang menangkap mereka dan memperlakukan secara kejam. 

Dan BOS Foundation sebagai pusat rehabilitasi, saat ini bekerja dengan sungguh-sungguh dalam upaya penyelamatan populasi Orangutan. Ada sedikitnya 1000 ekor Orangutan yang pernah di rehabilitasi akan dilepas kembali ke hutan Kehje Sewen, Kalimantan Timur.

Sang Penjaga Rimba

Kehje Sewen yang berarti Orangutan, akan menjadi "rumah" bagi mereka. Orangutan yang sudah jinak akibat pergaulan bebas dengan manusia, harus di "sekolah" kan lagi untuk menjadi liar, mereka tidak boleh mengenal manusia.

Liar adalah habitatnya, ekosistemnya. Mereka akan menjadi Penjaga Rimba, yang akan menjaga hutan kita dari sentuhan tangan manusia yang senantiasa usil. Disinilah fungsi BOSF sebagai sarana untuk meliarkan mereka kembali.

Dan akhirnya, penandatanganan donasi pelepasliaran Orangutan sebesar 200 juta pun dilakukan oleh Jahja Setiaatmadja, Presiden Direktur Bank BCA dan CEO BOSF Jamartin Sihite, disaksikan oleh Prof.dr.Bungaran Saragih, mantan Menteri Kehutanan yang juga Dewan Penasehat BOS Foundation. Acarapun berlangsung dengan lancar hingga selesai pukul 16.00 WIB.

Apresiasi luar biasa kepada Bank BCA yang telah memberikan donasi atas pelepasliaran Orangutan ini. Dalam sambutannya, Jahja Setiaatmadja, Presiden Direktur Bank BCA mengatakan hal yang cukup mendalam, bahwa di tengah dunia yang hanya memikirkan bisnis, kita juga perlu memikirkan "sesuatu yang lebih dari itu".

Dan tentunya kita sepakat, bahwa kepedulian terhadap keberlangsungan ekosistem alam kita adalah perwujudan dari kalimat "sesuatu yang lebih dari itu". Dan pelepasliaran Orangutan adalah salah satu dari "sesuatu yang lebih".

Semoga lebih bermakna. Salam NKRI.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Inovasi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun