Mohon tunggu...
Ryo Kusumo
Ryo Kusumo Mohon Tunggu... Penulis - Profil Saya

Menulis dan Membaca http://ryokusumo.com

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Wahai Umat, Mau Sampai Kapan Kita Bersumbu Pendek? Atau Ada "Framing" Lain?

17 Juni 2016   22:59 Diperbarui: 19 Juni 2016   10:02 41
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Lho, justru bagus, artinya Presiden kita tidak asal main cabut-cabut saja, melainkan saling mendengarkan suara publik. Kita punya hak untuk bersuara, untuk setuju dan tidak. Kita sudah lepas dari masa kediktatoran masa lampau. Yang parah itu adalah, jika demokrasi yang di ciptakan Presiden ini lantas dimanfaatkan sebagai fitnah. Ini!

Bahkan baru saja beredar meme baru soal "Hormati kami yang tidak memilih Presiden saat ini". Nah, mulai terbaca arahnya kemana kan? Ketika isu komunis bisa dipatahkan, lalu muncul isu keagamaan ini. 

Cobalah kita memanjangkan sedikit sumbu kita, sumbu pendek sangat mudah di provokasi oleh status-status pihak yang ingin menfitnah, terutama melalui berbagai website kelas abal-abal, mudah sekali. 

Jadi sangat absurd ketika muncul berita soal pencabutan Perda syariah, padahal tidak pernah disebut bahwa Perda yang di maksud adalah Perda syariah. Dan terang-terangan telah di bantah oleh Mendagri sendiri. 

Mari simak foto berikut, perbandingan media abal-abal dengan media yang punya kredibilitas:

Sumber: www.facebook.com
Sumber: www.facebook.com
Nah lho, jadi yang kalian ributkan selama ini apa? 

Marilah biasakan diri dengan ber-tabayyun, cek kebenaran atau setidaknya, bersabarlah.

***

Sumber rujukan: 

Website Resmi Kemendagri

Antara News

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun