Mohon tunggu...
Ryo Kusumo
Ryo Kusumo Mohon Tunggu... Penulis - Profil Saya

Menulis dan Membaca http://ryokusumo.com

Selanjutnya

Tutup

Politik Artikel Utama

Jangan Asal Bully, Fahri Hamzah Ternyata Lebih Hebat dari Steve Jobs

4 Mei 2016   17:22 Diperbarui: 4 Mei 2016   20:04 6089
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Sumber Gambar: www.picjoke.com

Steve Jobs mungkin sudah menduga, bahwa di abad ini dirinya akan menjadi maskot teknologi, enterprenuer handal, visioner sejati, pembicara ulung, tukang persentasi adiluhung yang menginspirasi jutaan orang di seantero bumi yang hanya sebesar ujung upil di belantara alam semesta. Tapi hakul yakin, Mr Jobs tidak akan pernah mengira, bahwa dirinya juga menginspirasi dalam ranah percintaan.

Jika inspirasi itu bersifat pandangan politik mungkin bisa diterima, tapi kalau inspirasinya dalam hal menata hati, itu lain soal. Apalagi soal diputusin mantan, ah..setidaknya Steve Jobs tidaklah semelodrama tokoh nasional kita yang pernah di bahas di tulisan yang KECE ini, yang tampaknya beliau belum move on juga, sudahlah tak apa, mungkin beliau masih dalam proses menata hati. 

Justru yang keterlaluan adalah video meme yang beredar di media sosial, Fahri Hamzah yang menyebut dirinya seperti Steve Jobs di bully habis di video itu, sungguh keterlaluan. Jadi, atas nama hak asasi mantan, izinkan penulis menuliskan pembelaan.

Inilah pernyataan Fahri Hamzah;

"Saya ini kayak Steve Jobs, ditendang dari Apple, keluar sebentar, nanti balik yang membesarkan Apple, karena kader mengharapkannya begitu."

Mari simak videonya:


Sungguh keji di video itu, entah keterlaluan lucunya, atau keterlaluan nekatnya. Inilah pembelaan penulis.

1. Steve Jobs keluar dari Apple dengan sukarela, sedangkan FH di pecat

Sungguh tak berperikemantanan, penulis berani bertaruh pastilah si tukang editor video ini adalah sosok yang amat sangat rupawan, kaya, humoris, suka gotong royong dan hobi membantu ibu sehingga tidak pernah merasakan di putusin atau di tolak cinta, juga jelas kurang melototin berita aktual, karena Jobs pernah dipecat secara tidak langsung oleh dewan direksi Apple di tahun 1985 karena perbedaan pendapat, bukan serta merta riang gembira keluar dari Apple.

Keduanya sama, mempertahankan pendapat. Jobs mempertahankan pendapat soal Macintosh dibanding Apple II, dan FH mempertahankan sikapnya yang kritis terhadap pemerintah, meskipun itu kadang ngenyek. Tidakkah si editor video melihat air mata FH ketika diputus? Itu Sakit.

2. Sebelum di pecat, Jobs ditawari posisi yang lebih tinggi, sedangkan FH tidak.

Ini keji sekali, FH tidak perlu posisi yang lebih tinggi, karena FH sudah merasa paling tinggi, itu pointnya. Apalagi yang FH cari? menjadi Wakil Ketua DPR adalah kedudukan yang adiluhung di Republik ini, duduk di kursi empuk, tolah toleh bahkan bisa tidur waktu bahas undang-undang, itu jelas previlege yang tidak sembarang. DPR bisa menggetok Presiden sesuka hati. Suka atau tidak suka, DPR sudah setaraf level 10 Townhall di COC. Merinding kan?

Sedangkan Jobs harus jatuh bangun, boro-boro tidur waktu kerja, bahkan mungkin jam tidurnya saja enggak komplit, sampai akhirnya terbentuk Apple. Wajar jika Jobs ditawari posisi yang lebih tinggi, karena Jobs masih terus merasa di bawah. Halaah..ya jelas kalah kelas dibanding bung FH yang setinggi itu. Sekali lagi..Beda!

3. Steve Jobs membuat perusahaan baru NeXT, dan FH harus membuat partai dulu sebelum kembali ke PKS agar sama seperti Jobs

Ini jelas ngawur, kalau FH buat partai baru, misalkan PKS Perjuangan, buat apa kembali ke PKS lama? Ini kan pendapat yang absolut ngawurnya, malah FH dengan PKS-P bisa mengakuisisi PKS lama lalu mencalonkan diri menjadi Presiden RI atau gubernur DKI yang ke-entahlah.

Itu tak sulit bagi FH, dengan teknik lobi tiki-taka UU Pemilu pun bisa disulap, Presiden dan gubernur dipilih kembali oleh Dewan, bukan Rakyat, dan FH akan lenggang kangkung dengan percaya diri duduk di kursi panas. FH lebih hebat dari Jobs.

4. Steve Jobs melewati masa 12 tahun dulu sebelum kembali ke Apple, apakah FH butuh selama itu?

Ya tidak, ini juga jelas ke-ngawuran tingkat dewa. FH tidak butuh 12 tahun untuk menyamai Jobs, FH hanya butuh waktu mungkin dua tahun saja, dan tidak untuk kembali. FH menuruti saran paguyuban mantan bahwa "Pantang balikan sebelum padam", maksudnya pantang untuk balikan sebelum nyawa melayang.

FH lebih baik membuat partai sendiri, dan ketika kembali nanti, itu akan setaraf dengan penaklukan Mekkah ala Nabi, ya penaklukan PKS oleh PKS-P atau partai lain. FH akan merebut panji-panji, dan itu tak perlu waktu 12 tahun. FH lebih cepat dari Jobs

5. Eh..cuma 4 ternyata

Ketahuilah bahwa Fahri Hamzah menyimpan kapabilitas dan skill yang jauh melebihi Steve Jobs, mungkin urutannya bisa sampai 10, termasuk ide untuk membubarkan KPK. Steve Jobs mana berani membubarkan FBI atau mengusulkan menghapus Foreign Corrupt Practices Act of 1977 di AS, tidak, Jobs tidaklah sejantan itu. FH sungguh jantan, sungguhlah ia pejuang ide yang militan.

Jadi, amatlah absurd meme video itu di buat dan di share, karena sangatlah berhak FH meng-klaim dirinya seperti Steve Jobs, bahkan lebih hebat. Andaikan Steve Jobs masih hidup saat ini, beliau pasti akan datang ke Indonesia, untuk belajar kepada FH.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun