Mohon tunggu...
Ryo Kusumo
Ryo Kusumo Mohon Tunggu... Penulis - Profil Saya

Menulis dan Membaca http://ryokusumo.com

Selanjutnya

Tutup

Politik Artikel Utama

Antara Kate Winslet, Harry Azhar Aziz, dan Panama Papers

21 April 2016   11:20 Diperbarui: 21 April 2016   17:28 3196
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

[caption caption="www.ekbis.sindonews.com"][/caption]Sudah ada yang pernah menonton film Eternal Sunshine Of The Spotless Mind? Kalau ada yang belum, boleh penulis ceritakan sedikit. Karena kebetulan Eternal Sunshine Of The Spotless Mind (disingkat ESSM) ini salah satu film favorit penulis ketika masih jaman kuliah.

ESSM, film yang ditayangkan pada tahun 2004 ini memiliki cerita unik yang hampir mirip dengan cerita kasus Ketua BPK kita, Harry Azhar Aziz, bukan karena audit-auditan, tetapi karena persoalan Mind. ESSM menceritakan tentang Joel Barish (Jim Carrey) seorang lelaki introvert yang bertemu dengan seorang gadis ekstrovert bernama Clementine Crucyznski (Kate Winslet), mereka saling jatuh cinta dan akhirnya berhubungan. Pada awalnya hubungan mereka baik-baik saja dan menyenangkan, Clem yang ekstrovert terlihat cukup padu dengan Joel yang introvert dan puitis hingga di satu titik saat hubungan mereka mulai tampak terganggu.

Mereka saling bersitegang karena dua karakter yang berbeda hingga puncaknya, Clem yang meledak-ledak mendatangi sebuah perusahaan jasa penghapusan memori bernama Lacuna Inc. Tujuannya tentu saja, Clem ingin ingatan / memorinya dihapus, menghapus kenangannya bersama Joel. Yang menyedihkan, karena kecewa Joel pun meminta Lacuna Inc agar menghapus kenangannya bersama Clem, lebih tepatnya memaksa kinerja otak untuk menghapus ingatan.

Cerita yang menyedihkan, karena bagaimanapun Joel tidak bisa melupakan Clem karena saling cinta, sehingga pada akhirnya mereka pun kembali bertemu di tempat yang sama dimana mereka pertama kali bertemu, namun dengan kondisi ingatan yang saling hilang.

Mari kita lihat kisah Harry Azhar Aziz yang baru-baru ini terbukti memiliki perusahaan offshore di Panama sejak tahun 2010, hal itu terungkap dalam dokumen Panama Papers yang menghebohkan jagad alam raya ini. Alasannya, beliau diminta anaknya untuk membuat perusahaan tersebut karena akan menikah dengan orang berkebangsaan Chile, yang faktanya pernikahan tersebut dilakukan tahun 2014.

Ada dua hal yang menjadi pertanyaan penulis:

  1. Apa hubungan antara anaknya menikah dengan orang Chile, lalu lantas meminta Harry Azhar untuk dibuatkan perusahaan offshore di Panama? Kenapa tidak di Chile yang sama-sama Amerika latin? Supaya enggak bayar pajak?
  2. Perusahaan offshore dibuat tahun 2010 karena pernikahan anak, namun pernikahannya sendiri terjadi pada tahun 2014. Ada yang salah tentunya kan?

Penulis akan fokus pada point 2 saja, karena point 1 adalah milik yang Maha Kuasa dan komisi anti-rasuah. Pada point 2, kemungkinan Harry Azhar akan lolos. Lho kok? Mudah, karena bisa jadi Harry Azhar telah menonton film Kate Winslet tersebut berulang-ulang, sehingga metode Lacuna Inc untuk menghilangkan memori Clem sudah di hapal betul oleh beliau.

Harry Azhar sangat mungkin sudah mengetahui gelagat bahwa "bau"-nya akan tercium para pendukung Gubernur Petahana diluar sana, sehingga amatlah mungkin jika Harry Azhar telah mencoba "menghilangkan" sebagian ingatannya secara sengaja sesaat setelah dokumen Panama Papers itu bocor, sehingga yang tampak adalah gejala dimentia.

Dimentia atau Dimensia adalah penurunan fungsional kinerja otak yang disebabkan oleh suatu kelainan, dampaknya adalah penurunan kemampuan mengambil keputusan, penurunan memori jangka pendek, disorientasi waktu dan kemampuan bicara. Secara terminologi, gejala ini masuk akal untuk dipakai sebagai sarana pembenaran "lidah keseleo".

Lalu, bagaimana jika ketidak-sinkronan itu diperiksa? Mudah juga, dengan alasan sakit dimentia yang tiba-tiba, ditambah keterangan dokter ahli syaraf, maka alibi "hilang memori" akan sempurna, karena memori soal offshore Panama memang betul-betul hilang, andai dicari dengan mesin canggih secanggih Google Memory (kalau ada) pun tidak akan ketemu walau satu byte.

Tapi tunggu, untuk mendukung alibi itu tidak murah. Tentunya Harry Azhar harus mundur dulu dari BPK, agar alibi semakin sempurna. Masak hilang ingatan tetap meng-audit? Apa kata dunia?

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun