Mohon tunggu...
Ryo Kusumo
Ryo Kusumo Mohon Tunggu... Penulis - Profil Saya

Menulis dan Membaca http://ryokusumo.com

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Artikel Utama

Daffa, Runtuhnya Hegemoni Jalanan dan Lahirnya Calon Ketua KPK

19 April 2016   17:35 Diperbarui: 20 April 2016   03:29 2050
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Enggak, enggak perlu dijawab, karena pasti dari kita yang berpikiran normal sudah memiliki jawabannya. Ibarat Stephen Hawking di mana jawaban teorinya hanya dia dan Tuhan yang tahu, begitulah kira-kira.

Lalu apa hubungannya dengan KPK?

Hubungannya cuma satu, bahwa Daffa adalah kandidat terkuat untuk bursa calon ketua KPK periode 2042. Jika ada umur, tidak perlu lama-lama. Di umurnya nanti yang 35, Daffa sepertinya sudah mampu untuk mengepruk para koruptor negeri ini yang di tahun segitu pasti masih ada beberapa yang masih hidup. Umur 35, umur di mana pikiran sudah matang dan idealisme masih bercokol di dada. 26 tahun lagi adalah waktu yang cukup singkat, bukankah zaman berputar semakin cepat?

Terus terang, kekuasaan the King of Road di jalanan jauh lebih ngegirisi (menakutkan) ketimbang kekuasaan anggota dewan atau pejabat, serius ini. Sehebat-hebatnya pejabat. jika ingin korupsi mereka pasti di belakang layar tho, lha kalau motor? Di depan muka Polantas pun mereka berani, itu pun terjadi oleh penulis. Apa enggak ngegirisi? Dan ini dijawab oleh Daffa.

Para eks-anggota dewan, eks-pejabat, eks-eks yang lain kecuali eks-pacar atau eks-istri, siapa pun yang tercium korupsi di tahun ini, saat itu masih berumur 70-an, umur yang masih pantas untuk menginap di hotel prodeo. Dan memberi benteng kokoh antikorupsi bagi pejabat dan anggota dewan yang baru nanti.

Siapa tahu?

 

*Artikel di muat di blog pribadi Disini

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun