Mohon tunggu...
RYO FEBIFIRNAWAN
RYO FEBIFIRNAWAN Mohon Tunggu... Mahasiswa - Ryo Febi Firnawan

Mahasiswa stkip pgri trenggalek program study bahasa dan sastra indonesia

Selanjutnya

Tutup

Ruang Kelas

Resensi: Buku Sakti Hacker

31 Desember 2021   15:55 Diperbarui: 31 Desember 2021   18:11 508
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

BUKU SAKTI HACKER

Identitas Buku
Judul buku : Buku Sakti Hacker
Penulis: Efvy Zam
Penerbit: mediakita
Tahun Terbit: 2011
Ketebalan buku: 358 halaman
ISBN 10: 979794297x


Sinopsis Buku
Buku Sakti Hacker adalah buku karya salah satu penulis yaitu Efvy Zam yang menceritakan betapa rumitnya menjadi seorang hacker. Banyak orang beranggapan bahwa hacker/hacker adalah pengganggu, padahal proses hacking adalah bagaimana kita bisa menyusup ke sistem orang lain, tetapi tidak merusak atau membuat perubahan, dan sebaliknya, orang yang merusak sistem orang lain disebut cracker/pencuri, banyak orang yang sama berarti.

Ada banyak cara untuk mendapatkan akses ke situs web. Perusahaan ini gagal dalam satu cara, tetapi dapat berhasil dengan menggunakan cara lain. Untuk itu, buku ini ditulis. Teknik terbaru untuk meretas situs dibahas dalam buku ini. Tentu saja ada contoh masing-masing teknologi. Mulai dari mencari pemilik situs, mencari alamat IP, mencari informasi username dan password, hingga menyampaikan "pesan" bahwa situs tersebut memiliki celah keamanan. Jenis-jenis website yang berhasil diretas dengan segala teknik yang ada di buku ini juga bermacam-macam. Mulai dari WordPre berbasis web.

kelebihan
1. Buku sakti ini juga disertai bonus CD yang berisi kumpulan software untuk aktivitas hacking.
2. Memiliki pesan dan moral yang bermanfaat dan memotifasi pembaca
3. Pembahasan dan penjelasan langkah langkah yang jelas


Kekurangan
1. Memiliki kata -- kata atau kalimat yang menggunakan bahasa asing, sehingga sulit untuk dipahami oleh sebagian pembaca.
2. Banyak menggunakan kode -- kode yang rumit

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ruang Kelas Selengkapnya
Lihat Ruang Kelas Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun