Bermain dengan setan dalam pikiranku.. Terkadang malah menyusupi jiwaku, Merusak akal sehatku dan menghilangkan nalarku. Terkadang kami layaknya sahabat... Oh hell...., andaikan hidup seperti remote control... Yang bisa aku kembalikan pada waktu yang ku inginkan, serta menghapus bagian yang ingin kulupakan. Lalu di sisi lain, aku berpaling pada malaikat yang tak pernah meninggalkanku... Meski segila apapun, sekhilaf apapun dan sebejat apapun, Sang malaikat bersayap tak pernah meninggalkanku, Tuhan..., ternyata begitu banyak surga yang tak pernah kusadari.... aku malah begitu naif memanjakan diriku dengan imajinasi semu.... Aku terkesima dan menangisi diriku... Kemana saja aku saat itu...??? Mungkin aku terlalu sibuk dengan hatiku, Mungkin aku terlalu sibuk dengan duniaku, Mungkin aku terlewatkan beberapa bagian... dan mungkin saja aku sudah terlambat. Aku tidak ingin meratapi kebodohan serta meratapi penyesalan.... Sudahlah... Setan atau malaikat sama saja.. Keduanya pernah memberikanku kenangan manis, Dan keduanya adalah guru terhebatku. Ryni Svinndal --Makassar 16 Nov, 2012---
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H