Bank Mandiri terus berinovasi untuk memberikan layanan perbankan untuk para nasabahnya. Digitalisasi layanan jasa keuangan melalui aplikasi Livin by Mandiri yang diluncurkan pada 2 Oktober 2021 mendapat respons positif.
Nasabah aplikasi Livin by Mandiri terus bertambah secara signifikan. Oleh sebab itu, Bank Mandiri meningkatkan layanan digital.Â
Vice President Digital Retail Banking Bank Mandiri, Harry Sofri Putranda menjelaskan, transformasi digital yang dilakukan Bank Mandiri termasuk membentuk tim khusus yang menjadi 'satpam digital' sejak 2021 lalu.
"Tugas mereka day to day memonitor dan mengantisipasi cyber attack. Ibarat sebuah rumah, kami menyiapkan lapisan keamanan dari satpam, anjing penjaga, pagar, CCTV, alarm, hingga sniper jika ada serangan yang masuk. Biaya 15 persen kita alokasikan untuk memastikan keamanan siber melalui investasi di bidang IT," katanya dalam acara Media Briefing Penguatan BUMN Menuju Indonesia Emas dengan tema 'Securing the Future: Optimalisasi Fintech dan Transformasi Digital Jasa Keuangan' di Sarinah, Jakarta, Kamis (19/9/2024).
Hingga tahun 2024, Harry mengungkapkan, pengguna aplikasi Livin by Mandiri mencapai 26 juta registered users. Pembukaan rekening juga meningkat drastis hingga mencapai 85 persen dengan nilai transaksi mencapai Rp1.883 triliun. Bank Mandiri melalui aplikasi Livin bisa meraih laba Rp8 miliar per hari.
Dia mengungkapkan, proses digitalisasi telah mempermudah nasabah untuk mengakses layanan perbankan dari mana dan kapan saja. Proses pembukaan rekening misalnya, kini cukup dilakukan dengan mengunduh aplikasi Livin by Mandiri.
"Dulu prosesnya dalam hitungan hari. Misalnya kita buka rekening hari ini, baru bisa dipakai keesokan harinya. Tapi melalui aplikasi Livin by Mandiri, cukup 15 menit dan rekening bisa langsung dipakai hari itu juga," jelas Harry.
Transformasi yang dilakukan Bank Mandiri, lanjut Harry, dilakukan melalui lima prinsip fundamental. Pertama, meningkatan level kesiapan digital dengan meningkatkan kapasitas dan kapabilitas dari karyawan Bank Mandiri, penguatan performa infrastruktur, dan penggunaan cloud computing models.
Prinsip kedua yakni memperkuat struktur organisasi, personel dan budaya yang dilakukan dalam dua tahun. Salah satunya dengan membentuk tim khusus digital dan mengadopsi budaya cara berpikir dari industri financial technology.
Prinsip ketiga, Bank Mandiri mengembangkan berbagai kanal distribusi untuk menjangkau berbagai kalangan. Untuk nasabah perorangan melalui Livin by Mandiri, kemudian kanal Kopra by Mandiri dengan untuk korporat, Livin Merchant untuk UMKM, dan Smart Branch untuk pelayanan offline.