Personal Computer
Muhammad Rayfan Pashya
Perkembangan teknologi bermakna berpokok kurun ke kurun teknologi melantas berlipat ke hadap yang lebih canggih. Perkembangan ini didasarkan berpokok mutasi dan produktivitas manusia. Menurut Mohammad Zamroni bagian dalam jurnal Perkembangan Teknologi Komunikasi dan Dampaknya terhadap Kehidupan (2009), lelehan peredaran teknologi menebar takaran dan meresap bagian dalam denyut kebanyakan. Adanya keuniversalan sehat indoktrinasi peredaran teknologi ke berbagai negara. Akibatnya teknologi semakin dikenal takaran dan menebar bagian dalam denyut manusia.
Contoh peredaran teknologi  Mengutip berpokok pestaka Sejarah Perkembangan Teknologi Informasi dan Komunikasi (2012) rekaan Nuryanto, pola peredaran teknologi upas dilihat berpokok friksi penerapan aparat hadirat periode lalu dan kurun sekarang. Misalnya permulaan kebanyakan memperuntukkan kentongan serupa aparat menjelang menambahkan data. Namun, abad ini infak data upas dilakukan sudah-sudah internet dan kendaraan sosial. Berikut sejumlah pola peredaran teknologi yang digunakan sehari-hari, yakni:  Pada periode permulaan, kebanyakan memperuntukkan bintik serupa aparat pengalihan darat.Â
Namun, abad ini kebanyakan upas memperuntukkan roda angin motor, mobil, dan bus serupa aparat pengalihan darat. Dahulu kebanyakan membuat relasi pakai berkirim piagam atau peninggalan sekelebat sudah-sudah SMS. Saat ini, mengambil peninggalan upas dilakukan sudah-sudah kendaraan sosial, serupa WhatsApp dan Line. Masyarakat permulaan memperuntukkan perabot tik menjelang mengamalkan instansi atau mengetik teks.
 Tetapi abad ini ihwal termasuk upas dilakukan menggunakan laptop, komputer, dan handphone. Sebagai penerangan, lilin atau lampu senter minyak, lalu sangat cekang digunakan. Namun, berasal peredaran teknologi, berlebihan kebanyakan yang menyesar memperuntukkan lampu senter yang dialiri listrik. Dahulu kebanyakan membasuh pakaian pakai sifat tradisional. Pekerjaan ini semakin dipermudah pakai adanya perabot cuci.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H