Mohon tunggu...
Ryend Zumaroh
Ryend Zumaroh Mohon Tunggu... ibu rumah tangga -

"Defending the Truth"

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Keinginan Abadi

22 Juli 2012   06:31 Diperbarui: 25 Juni 2015   02:44 61
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik



Ingin segera aku satukan

Segala langkah pada jalanmu

Sekiranya aku rapatkan segala keinginan

Pada muaramu, terpenuhilah segala harapan.


Wahai harapan

Sedikitkanlah keinginan

Seringkali aku melihatmu mengejar bayangan

Menyiksa langkah

Menjajah pikiran serta perasaan

Hingga tak tenang jua

Sedang kau tidak tahu menahu betapa tersiksanya adaku

Seperti kehidupanku

Bukanlah aku

Seperti adaku adalah wujud pemaksaan.

Bukankah segala keinginan

Adalah kebutuhan tiada batas

Seringkali aku saksikan segalanya terpenuhi

Namun tak tentu sebagaimana kau butuhkan.


Biarkan keinginan tetap abadi

Untuk menghidupkan segala mimpi

Dan sekiranya keinginan tetap abadi

Abadilah ada tiadaku.

Karena akan datang kematian

Membawa segala keinginan

Maka abadilah ada tiadaku

Dan ada tiadaku

Adalah wujud keinginan abadi.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun