Mohon tunggu...
Ryecha Lestari
Ryecha Lestari Mohon Tunggu... -

Ryecha adalah anggota Writing Revolution angkatan 3. Hobi baca, masak, corat-coret, dan ngeblog. Silakan main ke web saya di http://www.ryechapoenya.web.id/ untuk yang khusus ulasan buku visit di http://www.pusatresensi.anjrahuniversity.com/

Selanjutnya

Tutup

Lyfe

Review Film Inspiratif Negeri 5 Menara

14 April 2012   05:21 Diperbarui: 25 Juni 2015   06:38 1401
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
13343767091872927611

Alif Fikri adalah seorang anak yang lahir di pinggiran Danau Maninjau. Ia baru saja lulus sekolah Madrasah (setara SMP) dan ingin melanjutkan ke SMA impiannya, SMA Bukittinggi, Sumatera Barat. Cita-citanya nanti selepas SMA akan melanjutkan ke ITB, seperti Habibie sang idola. Dengan berbekal nilai ujian yang lumayan bagus, Alif mengutarakan keinginannya itu pada Amaknya.

Namun siapa sangka, mimpi yang selama ini ia bangun, seakan sirna, musnah tak berbekas. Lantaran Amak tidak mengizinkan. Beliau ingin Alif melanjutkan di sekolah yang berbasic agama, supaya kelak bisa menjadi Ulama seperti Buya Hamka. Konflik batinpun terjadi. Dengan setengah hati, Alif menerima keinginan Amaknya, karena ia takut menjadi anak durhaka.

Setelah 'bernegosiasi', akhirnya diputuskan bahwa Alif akan melanjutkan ke sebuah Pesantren di Jawa Timur, "Pondok Madani" (PM). Ini pertama kalinya ia pergi jauh dalam waktu yang cukup lama. Awal tiba di PM, Alif sangat kaget dengan kegiatan pondok yang lengkap dengan segala peraturan super ketatnya. Untungnya ia menemukan para sahabat yang sangat menyenangkan. Teman berbagi dan belajar bersama. Mereka adalah Raja dari Medan, Baso dari Gowa, Dulmajid dari Sumenep, Said dari Surabaya, Atang dari Bandung. Solidaritas yang tinggi membuat mereka semakin akrab. Di bawah Menara PM tempat meraka berkumpul, menciptakan mimpi-mimpi lewat imajinasinya dengan menatap langit dan merangkai awan-awan menjadi negeri impian mereka. Enam orang sahabat yang melahirkan 5 Menara impian. Oleh karenanya, mereka menyebut dirinya sebagai "Sahibul Menara", pemilik menara.

Niatan setengah hati Alif telah membulat, terlebih setelah ia mendapatkan mantra sakti "Man Jadda Wajada" dari Ustad Salman. Kini ia tak perlu berkecil hati jika harus bertukar cerita dengan Randai -sabahatnya dulu di Maninjau- yang kini sekolah di SMA Bukittinggi. Karena PM nya telah memberikan lebih dari apa yang selama ini Alif bayangkan. Dia bisa belajar disiplin, belajar bahasa asing, menulis, olahraga, disamping belajar agama. Alif percaya bahwa perjuangan dan kerja kerasnya tak akan sia-sia. "Man jadda wajada"

Lima belas tahun berselang, Sahibul Menara dipertemukan kembali di Trafalgar Square London dengan membawa Menara mereka masing-masing. Impian mereka dulu kini telah menjelma menjadi nyata. Pertemuan yang penuh haru dan kejutan.

Dalam Review Film Inspiratif ini ada beberapa pemain yang kurang sedikit maksimal, seperti penampilan Baso yang kurang sedikit fasih berbahasa Makassar. Namun demikian, Film Negeri 5 Menara telah mengusung nilai solidaritas, motivasi, kebersamaan serta kerja keras yang tinggi. Selain itu film ini juga mengubah pola pikir kita tentang kehidupan pondok yang melulu belajar agama, karena ternyata pesantren pun mengajarkan ilmu umum, seperti bahasa asing, dunia menulis, olahraga, dan sebagainya, bahkan ilmu disiplin yang tinggi yang justru jarang di dapat di sekolah-sekolah umum. Jangan meremehkan impian setinggi apapun itu, karena Allah Maha Mendengar do'a dari umat-Nya.

Semoga Review Film Inspiratif  Negeri 5 Menara ini bermanfaat 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Lyfe Selengkapnya
Lihat Lyfe Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun