Gambar 13. Perkembangan Metode Produksi Gas Hidrat Pengurangan Tekanan (kiri), Stimulasi Termal (tengah), dan Injeksi Inhibitor (kanan).
Dalam sebuah seminar yang diadakan Pertamina Upstream Technology Centre (UTC) mengenai Gas Hidrat pada 3 Mei 2012 di Hotel Kempinski, diutarakan bahwa pemanfaatan Gas Hidrat di Indonesia masih berada di angka nol. Belum ada aktivitas ekploitasi atau produksi terhadap potensi Gas Hidrat yang ada di Indonesia. Menurut Alfian Usman, salah seorang narasumber dari Pertamina UTC, Indonesia pada dasarnya memiliki potensi Gas Hidrat sebesar 3000 Tcf yang tersebar di sejumlah perairan Nusantara, dari sisi barat hingga timur (Usman, 2013). Angka tersebut diungkapkan beliau setelah merujuk dari hasil analisia rekaman-rekaman seismik yang telah dilakukan oleh Pertamina. Hadirnya pemanfaatan Gas Hidrat sebagai altenatif gas konvensional di dunia juga dapat menjadi jawaban utama dalam memenuhi kebutuhan energi di Indonesia.
Kesimpulan
Pemanfaatan Gas Hidrat sebagai salah satu alternatif pemenuhan kebutuhan energi yang jumlahnya sangat melimpah di Indonesia, terutama di dunia, perlu dipertimbangkan secara matang. Negara-negara di Asia kini tengah memimpin dalam segi pegembangan riset terhadap potensi energi ini. Indonesia perlu turut andil dalam meraih momentum kegiatan tersebut secara komprehensif.
Rekomendasi
Pemerintah perlu melakukan suatu kebijakan strategis dalam mengarahkan pemanfaatan energi  Gas Hidrat dalam rangka pemenuhan kebutuhan masyarakat dan negara. Kerjasama berupa investasi dari atau dengan negara lain yang telah turut serta dalam melakukan riset terhadap Gas Hidrat merupakan hal yang krusial dilakukan. Hal ini bertujuan agar kacamata teknologi, riset, dan penelitian negara Indonesia terhadap pemanfaatan energi alternatif ini tidak tertingal.
Aktivitas-aktivitas eksplorasi yang bersinggungan dengan geofisika perlu dijadikan gerbang awal ini semua. Dimulai dari perekaman, pengolahan, hingga interpretasi terhadap data seismik menjadi salah satu hal vital dalam mendukung semangat positif pemanfaatan Gas Hidrat. Diiringi dengan pemanfaatan metode geofisika lain seperti elektromagnetik, dalam mengolah hingga mengekstrak data potensi energy ini dapat menjadi kombinasi yang mutakhir untuk menyusul tren dunia ini. Indonesia mempunyai tools untuk eksplorasi, SDM yang berwawasan, dan SDA berupa potensi Gas Hidrat yang selaras berada diatas rata-rata.
Oleh karena itu, jika tidak sekarang, kapan lagi ?. Â Â
DAFTAR PUSTAKA
[1] Â Â Â Nugraha, S. dkk (2016): Outlook Energi Indonesia 2016, Sekretatriat Jenderal Dewan Energi Nasional, Jakarta, 83 halaman.