Mohon tunggu...
Ryan BobbyAndika
Ryan BobbyAndika Mohon Tunggu... Insinyur - Geoscience Enthusiast

Hello world, my name is Ryan Bobby Andika and you can call me Rybob for sure. Twenty-three years old and, recently, doing things related to Petroleum Industries.

Selanjutnya

Tutup

Nature Pilihan

Mencermati Gas Hidrat sebagai "Harta Karun" di Dasar Laut Indonesia

15 Februari 2020   18:21 Diperbarui: 10 Mei 2020   14:10 196
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Gambar 8. Persebaran Calculated Gas in Place Gas Hidrat
Gambar 8. Persebaran Calculated Gas in Place Gas Hidrat

Akan tetapi, satu hal yang perlu dicatat kembali adalah hingga saat ini belum ada satu pun negara yang telah melakukan komersialisasi, atau bahkan melakukan kegiatan produksi, terhadap potensi gas tersebut. Seperti yang sudah dibahas sebelumnya bahwa kegiatan yang telah dilakukan saat ini, baru sebatas pada tahap riset, hingga aktivitas-aktivitas eksplorasi berupa seismik dan pemboran untuk analisa core.

USGS, dalam publikasinya kembali mengenai Gas Hidrat, menuturkan bahwa kegiatan eksplorasi potensi energi ini dapat memanfaatkan dua metode geofisika yaitu seismik refleksi dan elektromagnetik. Dalam penelitian Eko Triarso dan Rainer Arief Troa mengenai analisa dan interpretasi terhadap indikasi keberadaan Gas Hidrat pada data seismik di Busur Muka Simuelue, ditunjukan beberapa titik lokasi potensi energi tersebut. Potensi itu di ekspreksikan dalam bentuk respon sinyal seismik berjenis Bottom Simulating Reflector (BSR) yang memiliki karakteristik fisis berupa amplitudo tinggi, pembalikan polaritas, memotong stratigrafi, dan mengikuti bentuk permukaan dasar laut (Triarso dan Troa, 2016) seperti pada Gambar 10.

Mengenai metode elektromagnetik, USGS meyakini bahwa Gas Hidrat secara teoretis bersifat electrical resistor yang dalam pengambilan dan pengolahan datanya, kelak akan terlihat sebagi suatu anomali.

Gambar 9. Indikasi keberadaan Gas Hidrat di Penampang Seismik yaitu BSR (Hijau).
Gambar 9. Indikasi keberadaan Gas Hidrat di Penampang Seismik yaitu BSR (Hijau).

Selain karena tantangan teknis yang berat, sisi keekonomisan pemanfaatan Gas Hidrat juga masih belum menemukan titik impasnya akibat sebaran akumulasi potensi yang belum terangkum secara menyeluruh. Akan tetapi, seperti yang terlihat pada timeline sejarah dan prediksi program Gas Hidrat yang dibuat oleh USGS pada tahun 2017, beberapa negara di dunia tengah gencar memusatkan fokusnya pada sumber energi tersebut.

Gambar 10. Timeline sejarah dan prediksi program pemanfaatan Gas Hidrat.
Gambar 10. Timeline sejarah dan prediksi program pemanfaatan Gas Hidrat.

Dari gambar tersebut tersimpulkan bahwa negara-negara Asia seperti India, Korea, China, dan Jepang saat ini relatif mendominasi kegiatan riset terhadap Gas Hidrat. Meskipun, jika merujuk pada data calculated Gas in Place sebelumnya, terlihat potensi Gas Hidrat terbesar berada mayoritas di lintang tinggi utara bumi, namun implementasi RD&D (Research, Development and Demonstration) berupa paten-paten mengenai perkembangan Gas Hidrat nyatanya banyak terpublikasi di kawasan Asia, terutama China.

12-5e47d39e097f362abf4cb362.png
12-5e47d39e097f362abf4cb362.png

Gambar 12. Perkembangan Up-Stream Activity dari Hydrate Gas 

Mengenai teknologi, para peneliti kini juga tengah mengkaji teknik-teknik yang efektif dan efisien dalam tujuan untuk kegiatan produksi energi tersebut. Teknik-teknik yang sudah diciptakan dalam upaya menyemarakan aktivitas produksi Gas Hidrat adalah sebagai berikut:

  • Metode Pengurangan Tekanan, dengan membuat hubungan antara formasi Gas Hidrat dan permukaan udara. Hal ini dilakukan agar tekanan formasi akan turun senilai dengan tekanan yang ada di permukaan atmosfer.
  • Metode Stimulasi Termal, dengan mekanisme injeksi air atau uap panas terhadap formasi Gas Hidrat. Metode ini bertujuan agar Gas Hidrat meleleh untuk mencapai keseimbangan termal dan gas Hidrokarbon dapat diproduksi.
  • Metode Injeksi Inhibitor, dengan menginjeksikan zat kimia seperti methanol atau glycol ke dalam formasi Gas Hidrat. Metode ini ternyata mampu merusak kesetimbangan struktur dari Gas Hidrat da membuat terjadinya pelepasan molekul hidrokarbon yang terkandung didalamnya.
  • Dan sebagainya.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
Mohon tunggu...

Lihat Konten Nature Selengkapnya
Lihat Nature Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun