Mohon tunggu...
Rya Refi Aushaf
Rya Refi Aushaf Mohon Tunggu... Mahasiswa - Pelajar

Seorang mahasiswa ekonomi yang memiliki ketertarikan di bidang keuangan dan perbankan, dan hobi melukis

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Alam & Tekno

Menumbuhkan Jiwa Green Entrepeneurship di Tengah Ketidakpastian Ekonomi Global

26 September 2023   11:20 Diperbarui: 26 September 2023   11:23 197
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Saat ini, walaupun pandemi Covid-19 telah berakhir, namun tantangan dalam dunia ekonomi masih begitu berat yang ditambah dengan kondisi ekonomi global yang mengalami perlambatan juga berpengaruh pada perekonomian Indonesia. Oleh karena itu, di tengah kondisi ekonomi global yang tidak pasti, Indonesia perlu untuk meningkatkan pertumbuhan ekonomi dan meningkatkan daya saing. Salah satunya diperlukan wirausaha-wirausaha inovatif sebagai kontribusi terhadap kesejahteraan masyarakat melalui kesempatan kerja. Apalagi saat ini kita telah memasuki era pembangunan yang berkelanjutan, dimana hal-hal yang kita lakukan beroperasi secara harmonis dengan lingkungan, dengan memperhatikan fakta bahwa ekonomi dan masyarakat bergantung pada keseimbangan jangka panjang. Terdapat tiga pilar dalam masalah berkelanjutan, antara lain pembangunan ekonomi, pembangunan sosial, dan perlindungan lingkungan. Seperti yang kita ketahui, masyarakat adalah konsumen dari berbagai barang dan jasa. Tak jarang orang menyebutnya sebagai ide dalam berbisnis, dimana keputusan mereka memiliki dampak dalam peluang bisnis dan ketergantungan pada akses sumber daya alam. Eksploitasi sumber daya alam yang digunakan dalam berbisnis dapat memberikan pengaruh yang buruk terhadap lingkungan jika tidak dilakukan secara berkelanjutan. Maka dari itu, banyak dari pengusaha-pengusaha yang beroperasi sesuai dengan ketentuan pembangunan berkelanjutan. Kriteria yang harus dipenui untuk menciptakan kondisi berkelanjutan salah satunya yaitu kewirausahaan hijau.

Wirausaha hijau merupakan tindakan pengusaha yang tidak hanya didorong oleh keuntungan saja, namun juga didorong oleh kepedulian lingkungan (Schuyler 1998). Produk-produk yang dihasilkan oleh wirausaha hijau tentu produk yang ramah lingkungan yang melalui inovasi. Banyak negara-negara maju yang beorientasi dalam wirausaha hijau. Namunt tak banyak dari para wirausahawan yang menganggap bahwa green etrepeneurship adalah sebuah tantangan dalam berwirausaha. Lalu apa saja yang membuat seseorang enggan melakukan wirausaha hijau? Beberapa orang memiliki kendala untuk berwirausaha hijau, seperti kurangnya informasi yang didapat oleh wirausahawan untuk menjalankan bisnis hijau. Selain itu, juga keterbatasan pengetahuan tentang masalah lingkungan dan tidak adanya potensi pasar bagi pebisnis ramah lingkungan, sehingga mereka berpikir bahwa bisnis ramah lingkungan tidak menjamin keuntungan yang mereka inginkan di masa datang. Mereka juga berpikir bahwa produk yang dihasilkan dari usaha ramah lingkungan sangat sedikit peminat, sehingga mereka kesulitan untuk menjangkau pasar.

Lalu bagaimanakah cara untuk menumbuhkan jiwa green etrepneurship khususnya bagi kalangan pemuda? Menanamkan nilai-nilai untuk melestarikan dan mencintai lingkungan adalah langkah awal untuk menanamkan jiwa green entrepeneurship. Seseorang yang mencintai lingkungan akan terpikir sebuah ide bagaimana cara untuk tidak mengeksploitasi alam untuk kepentingan pribadi, tetapi juga memikirkan bagaimana cara untuk menjaganya melalui sebuah inovasi-inovasi baru. Memberikan informasi, seperti melakukan kegiatan sosialisasi mengenai wirausaha hijau dan manfaatnya, serta peluang pasar yang terbuka lebar dan tidak kalah dengan wirausaha biasa juga dilakukan untuk menanam jiwa green entrepeneurship. Selain itu, perlu menanamkan sifat-sifat yang ada pada diri wirausahawan itu sendiri, seperti sifat disiplin, di mana wirausahawan harus mempunyai komitmen terhadap tugas dan pekerjaan dalam melaksanakan kegiatan, termasuk ketepatan waktu, sehingga meningkatkan mutu kerja dan membangun keunggulan kompetitif terutama bagi wirausaha hijau. Wiirausahawan juga harus mempunyai komitmen, fokus berorientasi pada kemajuan dan cita-cita dari tujuan yang harus dicapai dalam mengembangkan kegiatannya. Untuk menjadi wirausaha sukses juga harus melatih ketekunan dan kemampuan yang ditentukan oleh ilmu dan pengalaman berwirausaha. Sifat-sifat yang melekat inilah yang menjadi kunci keberhasilan wirausaha hijau dan wajib dimiliki oleh para wirausaha hijau. Dengan menjalankan wirausaha hijau yang berkelanjutan tidak hanya memperoleh keuntungan, tetapi juga berpeluang untuk menyelematkan lingkungan sekitar yang memberikan dampak baik bagi keidupan yang berkelanjutan.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Lihat Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun