Mohon tunggu...
Mohammad Zasriansyah
Mohammad Zasriansyah Mohon Tunggu... Guru - Tulislah Sejarah itu dengan Benar dan Jangan Mengada-ada apalagi dengan Tafsiran yg tidak dapat dipertangungjawabkan. Sejarah suatu negeri carilah dimana sejarah itu lahir dan bukan diluar daerah yg mana belum tentu kebenarannya.. Ryan Zasriansyah

Guru Sekolah Menengah Pertama dan Penggiat Sejarah serta Budaya. Pendiri dan Pengurus Komunitas Historia Tolitoli Sulawesi Tengah.

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Gerakan Modernisasi Kaum Terdidik (Guru) Indonesia

25 November 2021   16:38 Diperbarui: 25 November 2021   16:42 112
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Profesi guru merupakan profesi mulia yang harus memiliki ketrampilan khusus dengan menekuni pekerjaan berdasarkan keahlian mereka sebagai tenaga pendidik sebagai salah satu unsur penting dari proses kependidikan baik itu dalam pendidikan keagamaan dan pendidikan umum yang terdapat di sekolah-sekolah negeri maupun swasta. 

Mencerdaskan kehidupan bangsa adalah bagian terpenting dari jati diri seorang guru maka dari itu penyematan guru sebagai pahlawan tanpa tanda jasa disematkan pada guru-guru hebat di Indonesia. 

Gerakan kaum guru telah dimulai sejak Nusantara masih berbentuk kerajaan hingga Indonesia mencapai kemerdekaannya sampai saat ini.

Pada Masa Hindu-Buddha dan Islam di Nusantara program pendidikan lebih menitiberatkan pada pendidikan keagamaan. Sebagai bukti bahwa di bangunnya padepokan (Hindu-Budha) dan pesantren (Islam). Praktik pendidikannya masih bersifat tradisional dengan banyak mengajarkan muatan-muatan keagamaan. 

Peran pemangku agama baik itu kaum brahmana dan para ulama, Wali atau Kiai tidak terlepas dari pengajaran pendidikan bersifat tradisional di bumi rempah Nusantara. 

Contohnya pada abad 13 merupakan masa dimulainya pendidikan berlandaskan ajaran Islam yang dibawa oleh para saudagar dan ulama/syeikh dari negeri terjauh karena adanya lalu lintas pelayaran dan jalur perdagangan rempah-rempah di Nusantara.

Kedatangan Bangsa-Bangsa Eropa di Nusantara tidak lain karena tertarik akan kekayaan rempah-rempah Indonesia. Orang-orang Eropa yang berdatangan ke Nusantara berlayar bersama para misionaris atau zending yang akan mengajarkan pendidikan keagamaan pada penduduk pribumi yang kala itu telah menganut ajaran Hindu/Budha dan Islam. Puncaknya adalah pada abad ke-18 para zending Belanda mendirikan sekolah-sekolah agama Kristen.

Bertahun-tahun lamanya nusantara dikuasai oleh belanda dimulai dari politik perdagangan VOC hingga terbentuknya pemerintahan kolonial Belanda. Menyebabkan keadaan politik, ekonomi dan sosial budaya Hindia Belanda., maka dicetuskanlah kebijakan politik etis oleh seorang Belanda bernama Van Deventer di negeri Belanda kala itu. 

Namun perjalanan kebijakan sistem ini masih mengalami kepincangan dan rakyat makin menderita. Dalam bidang pendidikan dengan munculnya berbagai sekolah-sekolah khusus guru atau kweekschool yang masih diperuntukkan untuk kalangan orang-orang eropa dan pribumi bangsawan. 

Sekolah negeri pertama itu didirikan pada tahun 1851 di Surakarta kemudian pada abad ke-20 selan dengan perkembanganya maka pendidikan guru mengalami perubahan.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun