Keadaan Tanjung Malomba tidak seperti sekarang yang terlihat dimana dahulu tanjung ini adalah Hutan belantara di sisi sebelah kanan dari Desa Malomba kemudian masyarakat mulai membuka lahan perkebunan untuk mata pencaharian hidup. Sebelah kiri di tumbuhi pohon-pohon bakau yang amat besar-besar. Jalan setapak yang hanya bisa dilalui dengan menggunakan gerobak Maupun sepeda. Bahkan dahulu penduduk desa Malomba berjalan kaki menuju desa tetangga yang jauhnya puluhan kilo dari desa Malomba. Dengan adanya pembangunan seperti sekarang tanjung Malomba tidak seperti yang dulu lagi.
Tanjung Malomba merupakan sebutan bagi Masyarakat yang tinggal di Desa Malomba Kecamatan Dondo yang berbatasan langsung dengan Desa Ogogili. Tanjung ini memiliki beragam kisah horor maupun cerita rakyat dimana pada tanjung ini terdapat batu laki-laki dan batu perempuan. Konon menurut penuturan salah satu orang tua adat kampung asal-usul terjadinya batu laki-laki dan perempuan ini  dikarenakan hubungan terlarang antara dua insan manusia  yang tergoda oleh bujuk rayu syetan  untuk berbuat sesuatu yang telah dilarang oleh agama. Sehingga mereka dikutuk menjadi batu.
Berbicara mengenai cerita horor di tanjung malomba  penulis pernah mewawancarai salah seorang orang tua kampung. Sebut saja nama beliau adalah Siade. Beliau menuturkan bahwa "Tanjung malomba memiliki cerita seram diantaranya seperti pengalaman saya. Ketika itu saya masih berusia muda dan saya selalu tak pernah absen dalam acara pesta pernikahan  di desa. Saat itu, entah kenapa saya berjalan sendiri menuju tanjung malomba yang beberapa tahun yang lalu sangat terkenal angker kalau sudah menjelang malam. Ada --ada saja seseorang yang melintas tanjung tersebut mendapatkan hal-hal yang  janggal hingga bulu kuduk merinding".  Ungkapnya.
Pak Siade kembali bercerita bahwa ketika ia tiba di tanjung  saya melihat seorang wanita muda sebaya dengan saya  kemudian saya menghampirinya dan mengajaknya berbicara. Pak Siade menanyakan apa yang kamu lakukan disini sendirian?. Wanita muda itu hanya tersenyum dan berkata saya akan mengajakmu dan kamu jangan banyak bertanya. Wanita muda itu lalu membawa saya berjalan kerumahnya untuk diperkenalkan kepada keluarganya. Saya melihat masih dalam batas kewajaran seperti manusia-manusia pada umumnya. Dalam rumah tersebut ada laki-laki tua, laki-laki yang sebaya dengan saya  kemudian Ibu-ibu yang mengayun anaknya di ayunan berjejer sampai para wanita yang tengah memasak.
Kemudian Pak Siade diajak oleh seorang wanita untuk berjalan mengelilingi kampung gaib tersebut. Pada saat itu kampung tersebut tengah mengadakan pesta pernikahan. Sesampai di acara pesta pernikahan beliau diminta untuk menunggu sebab wanita tersebut akan mengurus sesuatu. tunggu sebentar saya mau mengurus sesuatu. Kata Wanita Tersebut. Lalu seorang pemuda yang berbadan kekar menghampiri beliau untuk beradu  jago dalam seni beladiri. Awalnya pak Siade menolaknya namun pemuda itu memaksa maka pak Siade siap untuk melayani pemuda itu. Dari perkelahian tersebut pak Siade berhasil memenangkannya  dan pemuda itu mengaku menyerah. Ucap pemuda tadi.
Wanita itu kembali mendatangi Pak Siade dan meminta maaf kalau sudah lama menunggu sebab tadi ia berkata hanya sebentar lalu wanita itu meminta beliau untuk kembali ke rumahnya sebelum Beliau di antarkan pulang. Sesampainya mereka dirumah yang tadi mereka singgahi Pak Siade meminta segelas air putih untuk diminum karena haus. Wanita itu pun mengambil air minum kedalam rumah dan meminta beliau untuk menunggu diluar dan jangan masuk.
Ketika wanita itu mengambil air minum pak Siade mulai berpikir mengapa sekarang saya tidak dipersilahkan masuk tapi sebelumnya saya telah memasuki rumah itu. Ada apa?. Dengan rasa penasaran yang mendalam beliau memasuki kembali rumah tersebut yang sebelumnya dilarang untuk memasuki rumah tersebut.
Seketika penghuni rumah tiba-tiba semua menjadi sebuah ular yang melilit satu sama lain. Semua yang dilihat oleh beliau adalah ular. Maka ketakutan demi ketakutan mulai terasa sangat kuat. Beliau berlari keluar rumah karena takutnya dan ia sadar bahwa ini adalah alam lain bukan alam manusia. Tiba-tiba wanita yang mengambil air minum tadi muncul dan menepuk belakang pak Siade dan berkata saya akan mengantarkanmu pulang sekarang kemudian Pak Siade memangguk tanda ia siap untuk pulang sekarang.
Dalam perjalanan untuk diantar pulang beliau berpikir dalam hati apa yang terjadi mengapa semua berubah menjadi ular. Tanpa ditanya wanita itu telah menjawab apa semua yang telah anda lihat dan berkata lagi inilah manusia yang tak pernah merasakan puas dan tak mau bersabar. Kemudian ada lagi kalimat yang dikeluarkan wanita itu kepada beliau. Mohon maaf penulis merahasiakan apa bahasa terakhir perpisahan beliau dengan wanita tersebut.