Mohon tunggu...
ryan wrehaspati
ryan wrehaspati Mohon Tunggu... -

Pemula

Selanjutnya

Tutup

Olahraga

Corat-coret: Spanyol 1 - 5 Belanda

14 Juni 2014   20:30 Diperbarui: 20 Juni 2015   03:44 87
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Selepas dini hari tadi, para penggemar sepakbola dikejutkan dengan sebuah hasil yang diluar dugaan. Layaknya perekonomian negaranya, tim nasional Spanyol terkapar dan mengalami depresi besar setelah kalah telak dari Belanda 1-5. Banyak catatan yang perlu diperhatikan Spanyol jika ingin tidak dipermalukan kesekian kalinya. Jika dibiarkan, ini akan menjadi bom waktu bagi Spanyol dan terancam kembali mengalami puasa gelar selama 40 tahun seperti tahun-tahun sebelum mereka memenangkan banyak gelar.

Hal yang harus diperhatikan pertama adalah efektivitas striker Spanyol yang memprihatinkan. Diego Costa yang sendirian di depan seakan-akan tidak dapat berbuat apa-apa dan hanya menjadi pengalih perhatian bek-bek Belanda,yang sayangnya di satu sisi para pemain di belakang Costa tidak bisa mencetak gol. Hal yang menarik disini adalah sepertinya Costa lebih cocok untuk bermain dengan taktik yang lebih pragmatis, daripada mengandalkan umpan-umpan pendek. Jatuhnya Costa di dalam kotak penalti juga terlihat bukan merupakan pelanggaran. Dalam kata lain gol pertama Spanyol bisa dikatakan sarat keberuntungan. Bek-bek Belanda yang rapat ke tengah membuat Costa tidak dapat bergerak bebas. Sehingga,kehilangan elemen ini yang membuat tiki-taka tidak dapat berjalan dengan semestinya. Passing Spanyol jadi terlihat monoton, sehingga menyebabkan terjadinya kebuntuan di lini tengah.

Pekerjaan rumah kedua bagi Del Bosque adalah membuat agar Ramos dan Pique bisa 'mesra' di lini tengah. Pique harus melupakan sejenak Shakira dan membangun chemistry kepada Ramos selaku partnernya di lini belakang. Sangat sulit memang untuk mengalihkan perhatian dari seorang Shakira yang notabene bisa membuat para pria mabuk kepayang kepada Ramos,yang belakangan mulai sering memelihara jenggot seraya berpindah posisi dari bek kanan menjadi bek tengah. Semakin hari saya semakin percaya bahwa tanpa Puyol, Pique tidak dapat berbuat banyak. Kolaborasi Ramos-Pique yang sumbang ini sanggup membuat kiper sekelas Iker Casillas bertindak seperti Victor Valdes di lapangan. Ini terlihat dengan gaya Valdes yang khas dengan kerap kali gagal menjadi Sweeper Keeper diadopsi dengan baik oleh Casillas. Kiper sehebat Casillas tidak pantas kebobolan 5 gol dan kalah, walaupun sebelumnya ia mengalami kepahitan yang sama kala Madrid dibantai Barcelona 5-0. Bahkan, dapat dikatakan Sneijder juga iba terhadap Casillas, terlihat dari kegagalannya mengkonversi peluang emas menjadi gol agar skor lebih terlihat mencolok. Sepertinya, untuk solusi jangka pendek, Del Bosque bisa mencoba formula bek tengah lain yang lebih memiliki mental defensif yang lebih baik daripada kolaborasi Ramos-Pique.

Del Bosque mencoba memasukkan Torres yang diharapkan menjadi solusi, walaupun hasilnya nihil. Torres masih lupa caranya bermain ketika ia di Liverpool, sehingga striker tetap menjadi liabilitas bagi Spanyol. Untuk menambah daya gedor, Del Bosque memasukkan Fabregas dan Pedro, akan tetapi tidak banyak yang bisa diperlihatkan para pemain Barcelona itu. Bagi para penggemar MU, pertandingan ini bisa menjadi testimoni awal bagaimana Van Gaal bekerja dengan para pemainnya. Memang ini masih awal, akan tetapi Van Gaal bukanlah orang yang cepat merasa puas, jika permainan berjalan sesuai keinginannya ia akan terlihat girang, akan tetapi jika 5 menit kemudian segala sesuatunya menjadi salah di matanya, ia akan terlihat beringas. Di satu sisi, menarik untuk dilihat akan bagaimana seorang Vicente Del Bosque memperbaiki performa timnya agar Spanyol tidak terlihat seperti negara-negara P.I.G.S layaknya di Eurozone.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Olahraga Selengkapnya
Lihat Olahraga Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun