Generasi pemuda merupakan generasi masa depan yang akan meramaikan tatanan kehidupan bangsa kelak. Tidak heran bahwa pada umumnya, para generasi muda Indonesia sudah dibekali berbagai ilmu untuk mempersiapkan diri sebaik mungkin demi mewujudkan masa depan bangsa Indonesia yang lebih baik. Dengan kata lain, masa depan Indonesia berada di tangan para generasi muda masa kini yang lebih dikenal dengan sebutan gen Z.Â
Generasi Z atau gen Z yang lahir pada tahun 1995-2010 merupakan generasi muda yang tumbuh dan berkembang dengan memiliki ketergantungan pada teknologi digital. Berdasarkan hasil studi oleh Dan Schawbel (2014), gen Z cenderung memiliki jiwa berwirausaha dan dapat dipercaya. Melihat karakteristik gen Z tersebut, tentu mengingatkan kita pada generasi Indonesia Emas 2045.Â
Indonesia Emas 2045 sendiri diprediksi menjadi tahun emas bagi Indonesia karena adanya perkiraan bahwa pada tahun tersebut, Indonesia memiliki generasi usia produktif paling banyak. Adapun generasi yang akan mengisi tahun emas tersebut adalah generasi Z. Oleh sebab itu, pembentukan karakter yang berkualitas pada gen Z merupakan sebuah bekal penting untuk era Indonesia Emas 2045.
Visi Indonesia Emas 2045: Membangun Jiwa Entrepreneur
Dalam membangun masa depan yang lebih baik, presiden Republik Indonesia Joko Widodo merancang visi Indonesia Emas 2045. Pencapaian visi Indonesia 2045 tersebut pun didukung oleh 4 pilar utama, yaitu: (1) manusia Indonesia unggul, berbudaya, dan menguasai IPTEK; (2) ekonomi maju dan berkelanjutan; (3) pembangunan merata dan inklusif; (4) negara demokratis, kuat dan bersih. Berdasarkan 4 pilar utama tersebut, tentunya diperlukan berbagai upaya yang sungguh-sungguh untuk mencapai visi yang ada, tak terkecuali visi dalam membangun ekonomi maju dan berkelanjutan.Â
Tampaknya sudah cukup lama perekonomian Indonesia menjadi masalah yang sulit untuk dipecahkan. Salah satu faktor yang menjadi hambatan dalam pertumbuhan ekonomi Indonesia adalah rendahnya kualitas Sumber Daya Manusia (SDM) yang kemudian menyebabkan Indonesia sulit bersaing dalam ekonomi global. Lantas, untuk memperkuat SDM yang ada, solusi yang dapat dilakukan adalah dengan membangun jiwa kewirausahaan atau entrepreneur pada generasi muda, yakni gen Z.Â
Seorang ekonom Amerika-Austria, Joseph Schumpeter  menerangkan bahwa entrepreneur memiliki peran yang sangat besar dalam pembangunan ekonomi. Kewirausahaan atau entrepreneurship mengenalkan individu pada inovasi, tantangan baru, dan perubahan. Terdapat 4 alasan mengapa entrepreneur dianggap penting dalam masyarakat: (1) untuk mendayagunakan faktor-faktor produksi seperti tanah, modal, teknologi, informasi dan berbagai SDM; (2) mengenali adanya peluang dalam lingkungan dengan meningkatkan aktivitas yang bermanfaat untuk setiap orang; (3) meminimalkan adanya pemborosan dalam kegiatan wirausaha; (4) bermanfaat bagi generasi mendatang.
Mengingat pentingnya entrepreneur bagi perkembangan ekonomi, maka dibutuhkan sebuah program pelatihan dalam rangka membangun jiwa entrepreneur pada gen Z. Program pelatihan entrepreneur sendiri dapat diadakan di berbagai lembaga pendidikan atau kemasyarakatan. Sejak Kementerian Riset, Teknologi, dan Pendidikan Tinggi atau Kemenristekdikti memfasilitasi pendidikan entrepreneurship pada perguruan tinggi, hampir semua perguruan tinggi di Indonesia pun pada akhirnya menyelenggarakan pendidikan kewirausahaan ini, salah satunya adalah Universitas Negeri Jakarta yang dikenal dengan Program Mahasiswa Wirausaha (PMW).Â
PMW UNJ merupakan program yang diadakan untuk mewujudkan visi misi pemerintah dengan menciptakan lapangan pekerjaan dan pemberdayaan. PMW UNJ juga bertujuan untuk memfasilitasi para mahasiswa yang berminat untuk berwirausaha. Adapun fasilitas yang dimaksud meliputi pendidikan dan pelatihan kewirausahaan, magang, penyusunan rencana bisnis, dan sebagainya. Program Mahasiswa Wirausaha ini menggunakan pendekatan partisipatif dalam pelaksanaannya dengan melibatkan para mahasiswa secara langsung dalam pembinaan, pelatihan dan pengembangan pada program.Â
Tidak hanya pada perguruan tinggi, program pelatihan entrepreneur pun juga dilakukan pada masyarakat muda di pedesaan, seperti pada Desa Pringamba Kecamatan Sigaluh Kabupaten Banjarnegara. Pemberdayaan masyarakat melalui program pengabdian masyarakat ini juga bertujuan untuk membangun jiwa entrepreneur pada generasi muda di pedesaan sehingga dapat tercapainya kesejahteraan masyarakat. Sasaran program pelatihan entrepreneur adalah Karang Taruna dan masyarakat muda Desa Pringamba. Program juga diadakan dengan melakukan penyuluhan yang melibatkan partisipasi aktif dari para peserta. Dengan begitu, program pelatihan entrepreneur dapat berjalan dengan maksimal.
Kesimpulan
Generasi Z atau gen Z adalah generasi yang akan mengelola tatanan kehidupan bangsa Indonesia di masa depan. Sebagai salah satu upaya untuk mewujudkan visi Indonesia Emas 2045, sudah sepatutnya dilakukan peningkatan kualitas Sumber Daya Manusia untuk meningkatkan pertumbuhan ekonomi Indonesia dengan membangun jiwa entrepreneur pada generasi muda atau gen Z. Membangun jiwa entrepreneur pada gen Z sangat dibutuhkan untuk membantu mereka agar mampu melihat peluang menjadi pelaku bisnis yang kemudian dapat menciptakan lapangan kerja bagi orang lain. Dengan menanamkan jiwa entrepreneur pada gen Z diharapkan dapat menjadi bekal mereka untuk menghadapi persaingan ekonomi di masa depan.Â
DAFTAR PUSTAKA
Besar, K., Pendidikan, P., Nuh, M., & Nasir, A. (2019). Atdikbud Paris Gelar Seminar Siapkan Generasi Menuju Indonesia Emas.
Chou, Hellen P. (2012). Cyber Smart Parenting. Jakarta: PT. Visi Anugerah Indonesia.
Khamimah, Wininatin. (2021). Peran Kewirausahaan Dalam Mewujudkan Perekonomian Indonesia. Jurnal Disrupsi Bisnis, 4 (3), 228-240.
Sabiq, Ahmad F. (2022). Peran Pesantren Dalam Membangun Moralitas Bangsa Menuju Indonesia Emas 2045. Jurnal Kediklatan Balai Diklat Keagamaan Jakarta, 3 (1), 16-30.
Schawbel, Dan. (2014). Why 'Gen Z' May Be More Entrepreneurial Than 'Gen Y' Entrepreneur. Diakses melalui http://www.entrepreneur.com/article/231048 pada 26 Maret 2023.
Ulfah, Anisa. (2022). Model Literasi Digital Dalam Upaya Mengurangi Kesenjangan Digital Untuk Santri Menuju Indonesia Emas 2045. Jurnal Humanis, 14 (1).Â
Wakil  Rektor  III  Kemahasiswaan  UNJ. (2021). Program  Mahasiswa  Wirausaha Universitas Negeri Jakarta. Diakses melalui PMW-UNJ pada 26 Maret 2023.
Yusof,  Ab.  Aziz.,  Perumal,  Selvan,  dan  Pangil,  Faizuniah. (2005). Principles  of  Entrepreneurship. Prentice Hall, Pearson, Selangor, Malaysia.Â
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H