Pada awal tahun 2020 kemarin, dunia digemparkan dengan adanya pandemi Covid 19. Pasalnya, Covid 19 merupakan virus mematikan dan sudah menewaskan lebih dari ribuan orang di berbagai belahan dunia, tak terkecuali Indonesia. Virus Covid 19 ini sangat mudah menyebar di negara Indonesia yang merupakan negara padat penduduk.
Rantai penularan Covid yang tidak ada henti-hentinya tentu memiliki dampak yang sangat besar bagi kehidupan manusia. Adapun dampak dari pandemi Covid 19 ini dapat dirasakan di berbagai bidang. Pemerintah pun tidak tinggal diam. Pemerintah telah melakukan berbagai upaya untuk mengurangi penularan Covid 19 di Indonesia. Salah satu upaya yang dilakukan adalah dengan pelaksanaan program vaksinasi untuk seluruh masyarakat yang ada di Indonesia.
Vaksinasi ditujukan untuk meningkatkan kekebalan tubuh agar dapat membunuh virus yang masuk ke dalam tubuh manusia, sehingga vaksinasi diharapkan dapat mengurangi rantai penularan Covid 19. Program vaksinasi ini tidak hanya diadakan di Indonesia, tetapi juga diadakan di berbagai negara lain.
Pemerintah juga melakukan himbauan kepada seluruh warga di Indonesia untuk melakukan vaksinasi. Banyak masyarakat yang menunjukkan antusiasnya terhadap pelaksanaan vaksin ini. Namun, ternyata terdapat kendala dalam pelaksanaan program vaksin tersebut, yaitu masih banyaknya masyarakat yang enggan melakukan vaksinasi.
Masalah tersebut sudah kerap ditemukan di berbagai daerah maupun berbagai kalangan masyarakat. Salah satu daerah yang mengalami permasalahan tersebut adalah RW 009 Bidara Cina yang terletak di Kelurahan Jatinegara, Jakarta Timur.
Pelaksanaan program vaksinasi di wilayah RW 009 Bidara Cina dapat dikatakan belum berjalan secara maksimal. Hal ini disebabkan oleh beberapa faktor. Adapun salah satu faktor penyebab masyarakat RW 009 Bidara Cina enggan melakukan vaksinasi dikarenakan banyaknya masyarakat di sana yang termakan berita hoaks. Berita hoaks tersebut berisikan informasi tentang bahaya vaksin dan dampak buruk yang akan dirasakan setelah melakukan vaksinasi.
Selain itu, kurangnya penjelasan lebih dalam tentang vaksinasi oleh pihak penyelenggara lah yang menjadi penyebab masyarakat mudah mempercayai berita hoaks mengenai vaksinasi. Faktor-faktor penyebab itu yang kemudian mengakibatkan masyarakat ragu-ragu untuk melakukan vaksinasi. Terlebih lagi, terdapat pula beberapa masyarakat yang bersikeras menolak untuk melakukan vaksinasi meskipun sudah disarankan oleh masyarakat lainnya.
Faktor lain yang menjadi penyebab pelaksanaan vaksinasi di wilayah RW 009 Bidara Cina belum berjalan secara maksimal ialah pelaksanaan program vaksinasi tidak tepat sasaran. Yang dimaksud tidak tepat sasaran dalam hal ini ialah bahwa rupanya pelaksanaan vaksinasi di RW 009 Bidara Cina diikuti oleh masyarakat yang tidak berasal dari domisili tersebut.
Maka, dengan adanya permasalahan tersebut, dibutuhkan suatu upaya agar seluruh masyarakat RW 009 Bidara Cina dapat mengikuti pelaksanaan vaksinasi. Upaya yang dapat dilakukan adalah dengan mengadakan kampanye di seluruh wilayah RW 009 Bidara Cina. Pengadaan kampanye bertujuan untuk menciptakan perubahan yang ada di masyarakat sesuai dengan apa yang diinginkan oleh pelaku kampanye. Adapun keingingan tersebut ialah agar masyarakat segera melakukan vaksinasi.
Pada dasarnya, kampanye dapat dilakukan dengan berbagai cara. Namun, untuk pelaksanaan kampanye yang direncanakan di wilayah RW 009 Bidara Cina yaitu berupa penyebaran brosur ataupun pemasangan spanduk mengenai himbauan vaksinasi oleh panitia kampanye yang terdiri dari Karang Taruna dan PKK.
Langkah awal yang perlu dilakukan oleh panitia kampanye adalah dengan melakukan pendataan warga RW 009 Bidara Cina. Pendataan warga ini bertujuan untuk mengetahui jumlah warga yang sudah maupun yang belum melaksanakan vaksinasi. Dengan adanya pendataan warga tersebut, kampanye vaksinasi pun dapat dilakukan.
Jenis kampanye program vaksinasi yang pertama ialah pemasangan spanduk. RW 009 Bidara Cina diketahui terdiri dari 14 RT. Untuk itu, pemasangan spanduk dilakukan pada beberapa sudut jalan di wilayah masing-masing RT tersebut. Pemasangan spanduk dilaksanakan setiap hari oleh panitia kampanye dan berlangsung selama dua minggu.
Lalu, jenis kampanye yang kedua adalah penyebaran brosur. Penyebaran brosur ini dilakukan dengan kunjungan ke rumah-rumah warga RW 009 Bidara Cina. Tidak hanya menyebarkan brosur, panitia nantinya juga akan menjelaskan isi dari brosur tersebut, yaitu mengenai manfaat vaksinasi serta waktu dan tempat pelaksanaannya. Sama seperti pemasangan spanduk, penyebaran brosur pun juga dilaksanakan setiap hari dan berlangsung selama dua minggu.
Pelaksanaan kampanye diatas diharapkan dapat membantu warga agar mereka benar-benar memahami tujuan serta manfaat dari vaksinasi. Dengan pelaksanaan kampanye pula, diharapkan jumlah warga RW 009 Bidara Cina yang mengikuti pelaksanaan vaksinasi mengalami peningkatan, sehingga nantinya banyak masyarakat yang ikut mendukung pelaksanaan vaksinasi.
Referensi :
Larasati, Pradita A & Dewi Sulistianingsih. (2021). Urgensi Edukasi Program Vaksinasi Covid-19 Berdasarkan Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 10 Tahun 2021. Jurnal Pengabdian Hukum Indonesia, 04 (1) 99-111.
Machmud, Abdullah M & Ani Yuningsih. (2021). Hubungan Kampanye Vaksinasi dengan Sikap Followers untuk Divaksin. Jurnal Riset Public Relations, 1 (2) 162-168.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H