KB: Akronim zaman Orba, yang mengalami pergeseran makna pasca ambruknya rezim Soeharto:
(1) Keluarga Berencana, yakni merencanakan keluarga. Jadi setiap orang bisa berencana punya 1, 2, 3, 4, atau bahkan 7 anak lebih. Bagi yang berencana punya anak berjibun biasanya bukan didasari oleh prinsip "banyak anak banyak rezeki," melainkan karena alasan politis, semisal "banyak anak banyak kader." Dalam konteks tertentu, semboyannya berubah menjadi "dua istri cukup, lelaki perempuan sama saja".
(2) Kasmaran Berencana, ini biasanya adalah program para jomblo yang agak kemaruk, dengan moto "dua pacar cukup" untuk mencegah para playboy merajalela. Sayangnya karena unsur kemaruk inilah rencana kasmaran itu tinggal rencana, dan merekapun tetap awet dengan kesendiriannya, dan mengalami sindrom "fakir asmara" sehingga sangat membutuhkan "zakat cinta," yang sayangnya sulit diperoleh karena zakat jenis ini tergantung pada kehendak Ilahi | #KENTHIRPEDIA (RS)
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H