Mohon tunggu...
Ryan Rizqullah
Ryan Rizqullah Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa di Universitas Pembangunan Nasional "Veteran" Yogyakarta

Mahasiswa di Universitas Pembangunan Nasional "Veteran" Yogyakarta

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud Pilihan

Diplomasi Selebriti: Maudy Ayunda Terpilih sebagai Juru Bicara Presidensi G20 Indonesia

15 Mei 2022   07:57 Diperbarui: 15 Mei 2022   08:07 1121
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Dalam KBBI, Diplomasi diartikan sebagai urusan atau penyelenggaraan perhubungan resmi antara satu negara dan negara yang lain. Dimana negara-negara mengirimkan wakil-wakilnya ke negara lain untuk berbagai urusan diantara keduanya. Akan tetapi, tahukah anda bahwa diplomasi tidak hanya terpacu kepada urusan resmi yang dilakukan oleh pejabat di negara lain?

Secara tradisional, diplomasi dilakukan untuk mendorong kepentingan-kepentingan negaranya di dunia yang selalu dikaitkan dengan keamanan dan ekonomi. Akan tetapi, akhir-akhir ini, terutama dengan perkembangan teknologi informasi. 

Diplomasi menumbuhkan berbagai cabang baru melalui berbagai cara dan aktor yang terlibat di dalamnya. Contohnya, gastrodiplomasi, diplomasi budaya, dan diplomasi Selebriti.

Diplomasi-diplomasi yang penulis sebutkan hanyalah salah tiga dari banyaknya diplomasi-diplomasi baru yang mulai bermunculan di hubungan internasional. 

Diplomasi tersebut bisa dilakukan dengan cara yang baru seperti pada halnya gastrodiplomasi, dimana diplomasi ini menggunakan makanan sebagai alatnya. 

Selain itu, diplomasi selebriti memunculkan aktor baru dalam hubungan internasional yaitu dimana diplomasi ini menggunakan selebriti sebagai aktor utamanya. Pada artikel ini, penulis akan membahas diplomasi selebriti yang muncul di era hubungan internasional yang baru ini.

Diplomasi selebriti merupakan diplomasi yang dilakukan oleh selebriti untuk menjembatani masyarakat dunia dengan isu yang ada di dunia internasional. 

Sebagai transisi dari diplomasi inisiatif yang dulunya didominasi oleh aktor negara namun kini semakin mengikutkan aktor individu dan publik yang dapat ikut serta dalam proses pengambilan keputusan.

Para ahli berpendapat bahwa diplomasi selebriti memiliki pengaruh yang penting di dunia internasional. Untuk menganalisis apa pengaruhnya, para ahli seperti Cooper dan Corner memberikan pendapatnya. 

Menurut Andrew F. Cooper, ia menyatakan bahwa diplomat selebriti memberikan kontribusi yang penting kepada isu-isu internasional dengan mempublikasikan kampanye, mempengaruhi opini publik, dan mengintervensi lingkaran diplomatik Sedangkan John Corner, ia berargumen bahwa melalui pesona mereka, mereka telah menciptakan sebuah bentuk identifikasi baru yang dimana mereka mendapatkan dukungan publik untuk mempengaruhi politk.

Untuk membuktikan pengaruh-pengaruh diplomasi selebriti yang dinyatakan oleh Cooper dan Corner. Penulis akan berusaha untuk menganalisisnya melalui fenomena Maudy Ayunda yang terpilih menjadi Juru Bicara pada Presidensi G20 Indonesia pada 31 Maret 2022 yang lalu.

Maudy Ayunda merupakan salah satu artis muda ternama di Indonesia yang memiliki segudang prestasi baik sebagai artis maupun sebagai pelajar. 

Ia juga merupakan seorang lulusan Master of Business Administration dari universitas ternama di dunia yaitu Stanford University. Selain itu, Ia juga menguasai berbagai bahasa asing seperti Bahasa Inggris, Spanyol, dan Mandarin.

Menurut Menteri Komunikasi dan Informasi, Johnny G. Plate, paparkan pada pertemuan pers Presidensi G20 Indonesia pada tanggal 31 Maret 2022 menyebutkan kualifikasi-kualifikasi tersebut yang menjadi alasan mengapa dipilihnya Maudy Ayunda sebagai Juru Bicara pada Presidensi G20 Indonesia.

Johnny G, Plate juga mengatakan “Maudy sebagai publik figur milenial dapat menjangkau lapisan masyarakat yang luas terutama generasi Millenial dan generasi Z.”

Dengan adanya pertemuan pers tersebut, media massa Indonesia dan Internasional berbondong-bondong untuk memberitakan terpilihnya Maudy Ayunda sebagai Juru Bicara. 

Respon yang diberikan baik oleh masyarakat Indonesia maupun Internasional beragam. Respon-respon ini menunjukkan keberhasilan Indonesia dalam diplomasi selebritinya yang melalui Maudy Ayunda ini.

Indonesia dapat menarik perhatian masyarakat dunia terutama pemuda Indonesia lebih efektif dikarenakan Maudy Ayunda yang merupakan seorang artis muda ternama memiliki fanbase yang rata-rata berasal dari kalangan muda. 

Penggunaan selebriti sebagai alat diplomasi untuk memperkenalkan isu internasional merupakan langkah yang tepat bagi Indonesia dikarenakan masyarakat biasa lebih merasakan kedekatan dengan selebriti-selebriti yang mereka sering lihat di media daripada pejabat-pejabat negara.

Seperti yang dilihat pada fenomena dipilihnya Maudy Ayunda, diplomasi selebriti bekerja dengan menggunakan cara yang menarik perhatian masyarakat melalui selebriti. 

Cara-cara itu bisa berbentuk berbagai macam seperti konser, kunjungan ke daerah perang, dan dalam kasus ini dengan ditunjuk untuk mengisi posisi penting di Presidensi G20 Indonesia. 

Maka dari itu, diplomasi selebriti ini sangatlah berguna untuk menarik perhatian masyarakat kepada sebuah isu yang ada. Dengan perhatian tersebut, negara-negara akan merasakan tekanan yang diberikan oleh masyarakat terhadap isu yang dibahas pada Presidensi G20 Indonesia.

Kemudian, diplomasi selebriti Indonesia melalui Maudy Ayunda belumlah berakhir. Perjalanan Maudy Ayunda sebagai juru bicara masihlah baru. Meskipun begitu, Maudy Ayunda sudah berhasil mewujudkan diplomasi selebriti Indonesia dengan menarik perhatian dunia kepadanya.

Kebenaran pendapat yang diberikan oleh Cooper dan Corner sudah dapat dilihat dari fenomena yang terjadi. Dimana diplomasi selebriti memiliki pengaruh penting dalam mempublikasikan suatu isu yang dalam hal ini G20. 

Walaupun begitu, keberhasilan diplomasi selebriti tidak akan berarti sama sekali jika masyarakat yang ditarik perhatiannya tidak melakukan tindakkan apapun untuk mendorong aktor negara dalam bertindak. Dikarenakan pada akhirnya, aktor negara menjadi pemberi keputusan akhir untuk sebuah masalah.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun