Bola menjadi sumber kebahagiaan tersendiri bagi saya --yang kala itu duduk di kelas 5 SD. Pengalaman yang identik, seperti saat TK dulu dibelikan Bobo.
Rasa saat tukang koran tiba di depan rumah masih terkenang. Aroma kertasnya pun tersimpan di korteks piriform hingga sekarang.
Melalui Bola edisi Selasa, saya ketahui hasil-hasil pertandingan di akhir pekan. Skor dan ulasan pertandingan tersaji lengkap. Dalam edisi Jumat, prediksi pertandingan beserta dugaan susunan pemain yang akan dimainkan, dapat menjadi bekal untuk saksikan laga keesokan harinya.
Di Bola, diberitakan pula transfer perpindahan pemain. Saya menjadi bersemangat jika pemain dihubungkan dengan AC Milan dan MU. Apalagi jika terkategori pemain bintang. Tak jarang, transfer hanya sekadar isu selentingan berkelas kabar burung. Membuat kecewa saja. Dari rentetan kekecewaan itu saya belajar.
***
CR7 memang pemain spesial. Ia pemain terbaik dunia lima kali. Ia pesepak bola lengkap. Dribble-nya bagus, larinya cepat, kepalanya tajam, kaki kanan kiri hidup semua. Posturnya ideal, fisiknya prima, pun jarang cedera.
Jika David Beckham ngetop karena ditunjang ketampanan dan kehidupan jetset-nya, CR7 hampir 100% dikenal dunia karena kiprahnya di sepak bola. Pernik lain tentu ada yang menghiasi, tetapi tak sampai menggeser fokus pemberitaan bahwa ia pemain bola.
Ia rutin donor darah. Demi itu, ia tidak mau melukis tubuh dengan tato.
CR7 tak jarang dikabarkan beramal. Ia membangun rumah sakit di Portugal dan berdonasi untuk Gaza. Yang terbaru, ia menyumbang demi perangi Corona. Mantan kekasih Irina Shayk ini juga menjadi duta kemanusiaan di Save the Children, UNICEF, dan World Vision.
CR7 atlet yang sangat disiplin berlatih. Di samping menaati porsi latihan klub, ia masih memiliki program latihan pribadi dengan personal trainer. Hasilnya, ia hanya miliki 7% lemak di tubuh, dibanding 10% lemak pada rata-rata atlet seusianya. Ronaldo sekarang berusia kronologis 36 tahun, tetapi usia biologisnya sekitar 20 tahun.
***