Mohon tunggu...
Ryan Perdana
Ryan Perdana Mohon Tunggu... Administrasi - Pembaca dan Penulis

Kunjungi saya di www.ryanperdana.com dan twitter @ruaien

Selanjutnya

Tutup

Music Pilihan

Orang Tua Kita dan Lagu-lagu Favoritnya

21 Januari 2019   10:49 Diperbarui: 21 Januari 2019   15:53 288
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Musik. Sumber ilustrasi: PIXABAY/Free-photos

Deezer, dalam surveinya, sebenarnya ingin menyatakan bahwa orang-orang berhenti mencari musik baru bukan disebabkan sudah tak lagi menggemari musik, tapi karena sudah kehabisan waktu. Habisnya waktu ini muara dari beragam alasan. Mulai dari kesibukan kerja, merawat anak, sampai kewalahan mengikuti banyaknya pilihan musik sekarang ini.

Artikel juga menuliskan, hasil riset menunjukkan lagu-lagu favorit di masa remaja mampu merangsang respons kesenangan di otak. Dari sana, otak melepaskan dopamine, serotonin, oksitosin, dan unsur kimia lain yang dapat membuat kita bahagia. Maka, lagu-lagu yang kita sukai akan lebih lama melekat dalam diri kita.

Itulah jawaban mengapa orang tua kita berhenti di lagu-lagu jaman mudanya. Lagu-lagu Koes Plus, Panbers, D'Lloyd, dan Rinto Harahap selalu dibawakan di forum-forum reuni. 

Lagu-lagu Obbie Messakh yang melankolis masih sering dibawakan pakdhe dan budhe dalam karaoke dengan penuh penghayatan sambil terbayang mantan-mantan. Lagu Ratih Purwasih dan Endang S. Taurina pun selalu mendapat tempat dalam bus pariwisata yang membawa bapak ibu kita ke tempat dimana mereka pernah merenda janji..

Yang~ hujan~ tuuurun~ lhaagiii~

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Music Selengkapnya
Lihat Music Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun