Hanya, saya tetap memiliki kritik untuk RG. Di tengah khalayak yang belum teduh betul usai hadapi beragam masalah sensitif keagamaan, sebaiknya RG lebih panjang dalam berkalkulasi sebelum mengeluarkan statement,apalagi di acara live televisi nasional setenar ILC. Pernyataan kitab suci fiksi akan berbeda perkara bila dibawakan di ruang kelas mata kuliah filsafat. Kesalahan RG, ia berbicara tidak empan papan. Di masa yang akan datang, ia harus lebih berhati-hati.
Sebagai pribadi, tentu saya tidak setuju kitab suci dinyatakan sebagai fiksi. Fiksi adalah khayalan, sedangkan kitab suci adalah kalamullah, firman Allah. Kitab suci adalah pedoman hidup yang tiada bandingannya. Ia nyata, sempurna, dan aplikatif. Jauh dari kesan fiksi yang ngawang-awang dan utopis.