Mohon tunggu...
Ryan Perdana
Ryan Perdana Mohon Tunggu... Administrasi - Pembaca dan Penulis

Kunjungi saya di www.ryanperdana.com dan twitter @ruaien

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Perlukah Malaysia Kita Jadikan Musuh Bersama?

21 Agustus 2017   09:48 Diperbarui: 21 Agustus 2017   10:45 2030
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Humaniora. Sumber ilustrasi: PEXELS/San Fermin Pamplona

Sebagaimana diketahui, sejak pilpres 2014 kemudian ditambah pilkada DKI tempo hari, potensi terpolarisasinya rakyat Indonesia dapat dikatakan cukup tinggi. Kubu-kubuan memprihatinkan akhir-akhir ini. Apalagi belakangan sudah masuk pada sentimen agama dan ras yang sangat sensitif.

Terpolarisasinya rakyat Indonesia sangatlah berbahaya dan akan menjauhkan bangsa dari produktivitas. Karena yang diendapkan di kepala dan hati hanya permusuhan dengan saudara sebangsa dan sekelurahan sendiri. Yang dijadikan semangat bukanlah berkarya untuk kemajuan bersama tetapi justru ingin saling mengalahkan di antara elemen yang seharusnya saling bersinergi. Kalau sudah demikian, kapan kita dapat bersaing dengan bangsa lain?

Maksud saya, dengan munculnya insiden bendera terbalik, sebenarnya kita sedang dihadapkan pada "orang lain" yang dengan sukarela datang untuk kita musuhi bareng-bareng. Dengan adanya musuh bersama, potensi permusuhan di antara saudara sebangsa akan menipis, lalu konsentrasi dan energi akan disalurkan untuk memenangkan "perang" dengan negara lain. Dengan adanya musuh bersama, kita menjadi lupa bermusuhan dengan orang-orang yang seharusnya kita gandeng untuk bekerja bersama sesuai tagline tujuh belasan kemarin.

Tetapi pertanyaan yang muncul kemudian adalah, apakah rasa cinta dan sayang kita sudah sedemikian rendahnya sampai-sampai kita tetap saja ingin saling menghancurkan di antara saudara sendiri? Apakah rasa persatuan dan kesatuan kita sebagai bangsa sudah sedemikian lunturnya sehingga kita membutuhkan orang lain untuk kita hancurkan bersama?

Maka, perlukah Malaysia kita jadikan musuh bersama?

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun