***
Cerita di atas meyakinkan kita bahwa hidup ini sawang-sinawang, hidup ini tidak seperti yang terlihat. Kita di sini ingin menjadi Cornell dan Chester yang namanya dipanggil-panggil oleh ratusan ribu orang saat konser. Kita ingin menjadi Cornell yang cool tapi tetap mengundang hysteria penonton. Kita ingin menjadi Chester yang terlihat sangar saat berteriak sambil menggenggam microphone dengan kedua tangannya sambil majukan satu kaki ke sound system di tepi panggung. Kita ingin menjadi mereka karena bisa dapatkan semua yang diinginkan. Tapi nyatanya, mungkin Cornell dan Chester ingin menjadi kita. Mereka mungkin akan sangat iri dengan kita yang bisa bebas kemana-mana tanpa dimintai foto. Mereka akan sangat iri jika melihat kita bisa nongkrong di burjo sambil jegang dan ngrasani tetangga kanan kiri. Mereka akan sangat iri melihat kita makan di  gudeg pinggir jalan sambil udud kedhal-kedhul~
Masalah hidup muncul ketika kita mulai membanding-bandingkan hidup kita dengan orang lain. Maka, sekarang jalani saja hidup ini seperti apa yang ada. Percayalah, Tuhan beserta birokrasinya tidak akan pernah tertukar dalam membagi-bagi..
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H