Mohon tunggu...
Ryan Pasila
Ryan Pasila Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Dengan passion yang mendalam terhadap dunia tulis-menulis, saya menggunakan platform ini untuk berbagi gagasan, pemikiran, dan pandangan pribadi tentang berbagai topik yang menarik bagi saya. Dalam menulis, saya berusaha untuk menyajikan informasi yang akurat, inspiratif, dan relevan bagi pembaca. Saya sering mengeksplorasi isu-isu sosial, politik, budaya, dan lingkungan, dengan tujuan untuk mengedukasi dan memotivasi orang lain dalam memahami dunia di sekitar mereka. Terima kasih telah mengunjungi profil saya di Kompasiana. Saya berharap tulisan-tulisan saya dapat memberikan manfaat dan inspirasi bagi Anda.

Selanjutnya

Tutup

Inovasi

Kehilangan Sentuhan Manusia dalam Era Digital

25 Juli 2023   10:42 Diperbarui: 25 Juli 2023   10:46 89
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Di era digital yang semakin berkembang pesat, kita telah terjebak dalam dunia virtual yang begitu menggoda. Segala sesuatu menjadi lebih mudah dengan teknologi canggih, tetapi di tengah kepraktisan ini, kita kehilangan sentuhan manusia yang berarti. Interaksi tatap muka semakin langka, digantikan dengan layar-layar gadget yang memisahkan kita.

Dahulu, kita bisa merasakan kehangatan pelukan seorang teman atau tersenyum bersama keluarga dalam momen-momen bahagia. Namun, semakin sering kita berkomunikasi melalui pesan singkat dan emoji, hubungan kita semakin kehilangan kualitas. Keintiman telah menghilang, digantikan dengan koneksi internet yang kadang kala dingin dan tak berarti.

Kehilangan sentuhan manusia ini juga merusak perkembangan sosial generasi muda. Mereka lebih tertarik pada dunia maya daripada membangun keterampilan sosial dalam kehidupan sehari-hari. Mereka mungkin jauh lebih terhubung dengan orang di luar negeri daripada tetangga di sebelah rumahnya sendiri.

Bahkan di dunia kerja, sentuhan manusia yang berarti mulai redup. Rapat-rapat tatap muka yang produktif digantikan dengan pertemuan virtual yang sering kali tidak efisien. Rasa empati dan kepekaan terhadap rekan kerja juga bisa berkurang ketika kita hanya berkomunikasi melalui layar.

Kritik ini bukan bermaksud menentang teknologi atau kemajuan digital, karena keduanya memiliki manfaat besar bagi masyarakat. Namun, mari kita ingat kembali betapa pentingnya sentuhan manusia dalam membentuk hubungan yang sehat dan memperkuat ikatan antarmanusia.

Kita perlu menemukan keseimbangan antara dunia virtual dan dunia nyata. Saling berbagi waktu dengan keluarga dan teman-teman, berinteraksi secara langsung untuk merasakan kehadiran masing-masing, dan menghargai arti dari sebuah pelukan, tersenyum, atau kontak mata.

Dengan melakukan itu, kita bisa mengisi kembali makna dalam kehidupan kita, dan kehilangan sentuhan manusia tidak lagi menjadi pukulan telak bagi kualitas hubungan dan kemanusiaan kita.****

Adriyanto Pasila

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Inovasi Selengkapnya
Lihat Inovasi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun