Di RPTRA Akasia kita bisa belajar mengenal tanaman. Â Terdapat penjelasan ringkas untuk hampir semua tanaman yang ditanam di sini. Â Beberapa pohon besar juga ditanam di sini hanya saja saat ini ukurannya masih kecil, mungkin beberapa tahun lagi kita baru melihat hasilnya.
ADA APA LAGI?
Meski luas RPTRA Akasia 'hanya' sejangkauan mata, taman ini dikelola secara modern dan profesional. Â Selain menyediakan sarana aktivitas luar-ruang, di RPTRA Akasia juga tersedia fasilitas lain seperti perpustakaan, ruang pelatihan, ruang laktasi, PKK Mart, toilet yang dibedakan antara pria dan wanita, serta tentu saja ruang pengelola.
"Aku beberapa kali baca buku di situ (perpustakaan)," katanya.
Toiletnya pun bersih dan modern dengan adanya wastafel.
Untuk PKK Mart, ditilik dari namanya merupakan unit bisnis RPTRA Akasia sekaligus upaya pemberdayaan ekonomi masyarakat sekitar karena kabarnya barang-barang yang dijual di PKK Mart merupakan produksi UKM/masyarakat sekitar RPTRA. Â Bagi pengunjung RPTRA yang ingin memberi makanan untuk ikan-ikan di kolam air mancur, misalnya, kita bisa membelinya di PKK Mart. Â Sayangnya dari beberapa kali kunjungan, saya lebih sering melihat pintu PKK Mart tertutup, apa jam operasionalnya berakhir, sudah tidak berjalan lagi, atau memang pintunya ditutup? Â Saya akan mencari tahu lagi nanti.
Ruang Laktasi? Â Nah ini keren! Â Ruang yang bahkan belum tentu ada di mall-mall, malahan ada di RPTRA Akasia...
Faktor kebersihan pun tak luput dari perhatian pengelola dengan tersedianya tempat sampah di beberapa titik. Â Tempat sampah di sini memiliki tiga warna:
- Hijau untuk sampah basah (sisa sayuran, buah-buahan, dll)
- Orange untuk sampah kering (plastic, kaca, kertas, kain, dll)
- Merah untuk limbah B3 (bahan berbahaya beracun seperti baterai, racun serangga, dll)
PENUTUP
Dibanding Taman Tebet Honda, RPTRA Akasia minim tanaman peneduh, setidaknya untuk saat ini. Â Karena itu waktu terbaik untuk mengunjungi taman ini adalah pagi atau sore hari saat matahari tidak berada tepat di atas kepala.