Mohon tunggu...
Ryan M.
Ryan M. Mohon Tunggu... Editor - Video Editor

Video Editor sejak tahun 1994, sedikit menguasai web design dan web programming. Michael Chrichton dan Eiji Yoshikawa adalah penulis favoritnya selain Dedy Suardi. Bukan fotografer meski agak senang memotret. Penganut Teori Relativitas ini memiliki banyak ide dan inspirasi berputar-putar di kepalanya, hanya saja jarang diungkapkan pada siapapun. Professional portfolio : http://youtube.com/user/ryanmintaraga/videos Blog : https://blog.ryanmintaraga.com/

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Artikel Utama

Cek Penggunaan Bahasa Indonesia Kita di Sini!

24 Februari 2017   18:22 Diperbarui: 27 Februari 2017   02:00 2600
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Humaniora. Sumber ilustrasi: PEXELS/San Fermin Pamplona

Nah, ternyata kita mesti berhati-hati dalam menulis supaya tidak ada kesalahpahaman.

Lanjut.

PENULISAN ANGKA

Jujur saja, beberapa kali saya melakukan kesalahan dalam penulisan angka.  Beruntung saya menemukan beberapa artikel yang berhubungan dengan penulisan angka dalam bahasa Indonesia sebagai berikut:

  1. Angka belasan, puluhan, ratusan, dsb ditulis terpisah.
    Contoh: tiga belas, lima puluh, tujuh ratus.
  2. Angka atau bilangan yang terletak di awal kalimat harus ditulis dalam bentuk kata, adapun angka atau bilangan yang terletak di tengah-tengah kata boleh ditulis dalam bentuk angka.
    Contoh:
    Tiga puluh delapan tahun usiaku kini.
    Aku sekarang berusia 38 tahun.
  3. Pengejaan angka bilangan utuh berjumlah besar diperbolehkan dalam kalimat.
    Contoh: Aku membeli buku seharga 2 juta rupiah.
  4. Penulisan bilangan tingkat dapat dilakukan dengan beberapa cara berikut:
    Romawi berkuasa di Eropa pada abad ke VIII.
    Edison menemukan lampu pijar pada abad ke-18.
    Pada akhir abad kesembilan belas manusia akan mengalami revolusi spiritual.
  5. Penambahan akhiran –an pada bilangan dapat dilakukan.
    Contoh: tahun 1980-an, uang receh 500-an, dll.

PENULISAN BENTUK TERIKAT

Karena kelenturannya, bahasa Indonesia dapat digabungkan dengan berbagai imbuhan seperti ‘non’, ‘anti’, ‘antar’, ‘baku’, ‘pasca’, ‘maha’, dsb.  Sepanjang yang saya tahu, pembentukan kata baru dengan imbuhan seperti itu harus ditulis serangkai (tidak terpisah), misalnya:

  1. Nonblok (tidak bergabung dalam blok tertentu).
  2. Antitesis (pertentangan yang benar-benar, pengungkapan gagasan yang bertentangan dalam susunan kata yang sejajar seperti dalam semboyan “Merdeka atau Mati”).
  3. Antarbangsa (antara bangsa yang satu dan yang lain, antara beberapa bangsa).
  4. Bakuhantam (saling menghantam, berkelahi).
  5. Pascaproduksi (berhubungan dengan masa selesai memproduksi sesuatu).
  6. Mahakarya (karya besar, karya gemilang)

Apabila bentuk terikat tersebut diikuti oleh kata yang huruf awalnya huruf besar, di antara kedua kata tersebut dibubuhkan tanda penghubung (-), misalnya:

  1. Non-Indonesia
  2. Anti-Arab
  3. Pro-Israel

Untuk imbuhan ‘maha’, apabila digunakan untuk Tuhan, maka ditulis dengan huruf besar, misalnya: Tuhan Yang Mahatahu, Mahasuci, Mahakuasa, namun untuk kata ‘esa’ tetap ditulis terpisah yaitu Tuhan Yang Maha Esa.

Nah, itulah sebagian pedoman penulisan kata dalam bahasa Indonesia yang saya temukan dan bagikan kali ini.  Semoga bermanfaat!

Rerefensi dan Tautan Luar:

  1. Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI)
  2. Daftar Kosakata Bahasa Indonesia yang Sering Salah Dieja, Wikipedia
  3. Pembentukan Kata dengan Unsur Lain (I), INJCC
  4. Contoh Kalimat Homograf, Homonim, dan Homofon, Belajar Bahasa Indonesia
  5. Panduan Penulisan Angka dalam Bahasa Indonesia, Ensiklo

Tulisan ini dipublish pertamakali di blog.ryanmintaraga.com, copasing diizinkan dengan mencantumkan URL lengkap posting di atas atau dengan tidak menghapus/mengedit amaran ini

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun