[caption caption="cuitan yayat biaro dengan tambahan redaksional yang menyesatkan (screenshot)"][/caption]
Seorang teman men-share gambar tersebut di akun facebooknya, kebetulan ybs memang seorang Nasrani. Yang saya salut darinya adalah ia hanya men-share gambar tersebut tanpa menyertakan pendapat pribadinya.
Gambar tersebut merupakan screenshot dari akun twitter milik Yayat Biaro yang di profilnya tertulis seorang anggota DPR-RI Komisi I Fraksi Partai Golkar dan tinggal di Jakarta.
Tapi bukan isi twit anggota DRP-RI tersebut yang mengusik perhatian saya.
Jika kita perhatikan redaksional yang menyertai gambar tersebut, tertulis bahwa isu pembakaran masjid di Papua merupakan rekayasa politik. Di gambar tersebut dituliskan pula bahwa twit tersebut ditulis jam 05:10 atau jam 07:10 waktu Papua sementara di situ tertulis juga bakar-bakaran baru terjadi setelah pukul 07:52.
“artinya dia sudah tau sebelum terjadi pembakaran,” tutup si pengunggah gambar – siapapun orangnya.
Kalimat terakhir itu yang membuat saya akhirnya melakukan penelusuran karena tercium bau gorengan di situ.
Penelusuran Pertama : Akun Twitter Yayat Biaro
Setelah menelusuri jejak-jejak share gambar tersebut, akhirnya saya menemukan akun twitter Yayat Biaro. Beruntung pula bahwa baru beberapa hari berlalu semenjak ybs mengeluarkan cuitan bernada mengancam tersebut sehingga penelusuran saya tidak menghabiskan banyak waktu.
Dan inilah screenshot dari cuitan kontroversial tersebut :
[caption caption="perhatikan perbedaan waktu antara cuitan di gambar pertama dengan gambar di atas (screenshot)"]
Isinya sama persis sampai titik koma, perbedaan ‘hanya’ terletak pada posisi beberapa kata seperti “hukuman” dan “natalan nanti” sehingga saya berasumsi ada perbedaan perangkat yang digunakan antara saya dengan si pengunggah saat mengakses cuitan Yayat Biaro.