Mohon tunggu...
Ryan M.
Ryan M. Mohon Tunggu... Editor - Video Editor

Video Editor sejak tahun 1994, sedikit menguasai web design dan web programming. Michael Chrichton dan Eiji Yoshikawa adalah penulis favoritnya selain Dedy Suardi. Bukan fotografer meski agak senang memotret. Penganut Teori Relativitas ini memiliki banyak ide dan inspirasi berputar-putar di kepalanya, hanya saja jarang diungkapkan pada siapapun. Professional portfolio : http://youtube.com/user/ryanmintaraga/videos Blog : https://blog.ryanmintaraga.com/

Selanjutnya

Tutup

Money Artikel Utama

Antara TokoBagus, Berniaga, dan OLX. Seseksi Itukah Peluang e-Commerce di Indonesia?

15 April 2015   19:56 Diperbarui: 17 Juni 2015   08:03 518
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

[caption id="attachment_360999" align="aligncenter" width="600" caption="Ilustrasi (sumber : mashable.com)"][/caption]

Siapa yang tidak mengenal TokoBagus atau Berniaga?  Saya rasa tidak ada netter yang tidak mengenal sedikitnya satu dari dua situs e-commerce di atas.  Selain FJB Kaskus, baik TokoBagus atau Berniaga setidaknya kerap dijadikan pembanding bagi netter yang ingin membeli barang secara online.

Seperti yang kita tahu, TokoBagus yang didirikan oleh pengusaha muda asal Belanda Arnold Sebastian akhirnya berganti nama menjadi OLX pada tahun 2014 setelah dibeli oleh perusahaan e-commerce asal Argentina tersebut.  Sebelum masuk ke Indonesia dan membeli TokoBagus, OLX sudah menggurita dan hadir di beberapa negara antara lain Swiss, Philippina, Thailand, Polandia, Hungaria, Bulgaria, dan Romania.  Polanya pun sama, membeli dan melakukan rebranding terhadap situs e-commerce lokal yang ada di negara tersebut.

Saya sendiri tidak terlalu terpengaruh dengan penggantian nama TokoBagus menjadi OLX karena jujur saya lebih suka memasang iklan di Berniaga yang jauh lebih mudah dan sederhana.

Karena itu saya sempat heran karena beberapa minggu lalu saya mendapat surel dari OLX yang mengabarkan bahwa iklan saya sudah habis masa tayangnya.

"Iklan apa?" batin saya.  "Kapan saya pernah masang iklan di OLX atau TokoBagus?"

Dan saya pun tak ambil pusing dengan surel tersebut.

Ternyata...


Beberapa hari lalu saya mencoba mengakses Berniaga.com untuk mencari satu barang.  Ketika mengetikkan alamat situs tersebut dan menekan Enter, saya tak percaya dengan apa yang saya lihat.  Saya sampai menyangka salah ketik dan mengetikkan lagi alamat situs Berniaga.com.

Dan ini yang saya lihat :

[caption id="attachment_361000" align="aligncenter" width="600" caption="screenshot ketika saya mengetikkan alamat berniaga"]

1429102237867901731
1429102237867901731
[/caption]

Sejak kapan Berniaga menjadi OLX?

Kenapa?

Setelah melakukan googling, akhirnya saya mendapat jawabannya :

"Tak lama setelah mengambil alih TokoBagus, OLX melalui induk usahanya Naspers melakukan kejutan dengan mengumumkan kesepakatan kerjasama patungan (joint venture) dengan Schibsted Media Group (Norwegia), Telenor Group (Norwegia) dan Singapore Press Holdings (SPH) (Singapura) untuk pengembangan platform online classified di empat negara yaitu Indonesia, Thailand, Bangladesh, dan Brasil.

Schibsted, Telenor dan SPH sendiri sudah berinvestasi di Indonesia melalui merek Berniaga.com.

Dikatakan Chief Operating Officer (COO) OLX Alif Priyono, dari kesepakatan joint venture tersebut Naspers (OLX) akan menjadi pemilik mayoritas." (sumber)

Ya, sejak Januari 2015 Berniaga sudah dilebur dan menjadi bagian dari grup OLX.  Berniaga yang notabene dimiliki perusahaan asing pada akhirnya hilang karena induknya melakukan kerjasama patungan dengan Naspers sang pemilik OLX.  Sekadar catatan, Naspers pernah berinvestasi di sebuah situs yang sekarang sudah mati yaitu Multiply.

Berkah Atau Musibah?


Naspers sendiri pasti sudah memperhitungkan untung-ruginya melakukan rebranding terhadap TokoBagus dan Berniaga yang sangat populer di Indonesia dan menggantinya dengan nama OLX yang bisa jadi kurang (atau malahan tidak) bergaung di telinga netizen Indonesia.

COO OLX Indonesia dalam sebuah wawancara menyampaikan bahwa target  utama dari penggabungan ini adalah sebenarnya untuk memberikan wadah jual beli online yang lebih besar dan terpusat. Tentunya jika mayoritas penjual dan pembeli online di Indonesia berkumpul dalam satu tempat, potensi jual belinya juga akan meningkat.

Terpusat.  Itu kata kuncinya.

OLX juga ingin tampil sebagai raksasa e-commerce yang bisnisnya sudah menggurita di mana-mana.

Namun sebagai pengguna, saya berpendapat bahwa langkah OLX yang - katakanlah - 'membunuh' TokoBagus dan Berniaga sebagai langkah yang kurang tepat jika tidak bisa dikatakan sebagai langkah bunuh diri.  TokoBagus dan Berniaga adalah dua e-commerce yang brand-nya sudah mengakar kuat.  Penghilangan kedua situs ini hanya akan membuat penggunanya tercerai-berai untuk kemudian mencari tempat baru.

Dan rupanya saya tidak sendiri, saya sempat membaca beberapa komentar bernada kecewa soal satu atapnya TokoBagus dan Berniaga :

"Iya nih OLX dan Berniaga satu layanan, saya kecewa banget..." (ajikbaktiar)

"Agak ribet ya pakai jasa olx." (@khaerudin***sarana)

"Menghilangkan tokobagus dan berniaga.com adalah kesalahan menurut gue.  Nantinya akan muncul brand baru yg muncul kepermukaan.  Olx kayaknya kurang greget di Indonesia." (@doraemo***belet)

"Sampe skrg ane heran, brand sebagus Tokobagus dimatikan lalu diganti olx yg sulit pengucapannya dan kurang familier dgn warga Indonesia.  Duh sayang sekali padahal imagenya sudah nancep di kita2 eee malah dibabat habis..." (@si***f)

Namun bagaimanapun juga, dunia bisnis selalu menarik untuk diamati.

Sekarang pertanyaannya tinggal satu :

"Apakah pasar e-commerce di Indonesia memang seseksi itu?"

Naspers yang pernah gagal dengan Multiply nampaknya yakin dengan peluang e-commerce di Indonesia.  Jika memang begitu, mungkin ini saatnya startup Indonesia melahirkan pengganti TokoBagus dan/atau Berniaga sekaligus bersaing dengan situs e-commerce yang sudah ada.

Referensi : 1, 2, 3
Tulisan ini masuk kategori “Berita” dan dipublish pertamakali di blog.ryanmintaraga.com, copasing diizinkan dengan mencantumkan URL lengkap posting di atas atau dengan tidak menghapus/mengedit amaran ini

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Money Selengkapnya
Lihat Money Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun