Mohon tunggu...
Ryan M.
Ryan M. Mohon Tunggu... Editor - Video Editor

Video Editor sejak tahun 1994, sedikit menguasai web design dan web programming. Michael Chrichton dan Eiji Yoshikawa adalah penulis favoritnya selain Dedy Suardi. Bukan fotografer meski agak senang memotret. Penganut Teori Relativitas ini memiliki banyak ide dan inspirasi berputar-putar di kepalanya, hanya saja jarang diungkapkan pada siapapun. Professional portfolio : http://youtube.com/user/ryanmintaraga/videos Blog : https://blog.ryanmintaraga.com/

Selanjutnya

Tutup

Cerpen Pilihan

Cinta, Kenapa Kau Terasa Begitu Menyakitkan? #2 : Kamu Terlalu Baik Untukku

12 Februari 2014   18:46 Diperbarui: 24 Juni 2015   01:53 373
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi (sumber foto : vemale.com)

Kika terdiam, ada sedikit penyesalan dalam hatinya, kenapa dulu dia selalu menjauh dari Go dan mengingkari perasaannya sendiri selama 1,5 tahun terakhir ini.  Kika bahkan sudah menikah dan melahirkan seorang bayi perempuan hasil dari hubungannya dengan seorang pria beristri.  Dan pria tersebut menceraikannya ketika anak mereka berusia satu bulan. Saat ini dia butuh kekuatan, dia butuh cinta. Dan día yakin Go masih memiliki cinta itu. Kika melihatnya di mata Go ketika lelaki itu mengunjunginya sepulang kerja. Kika melihat cinta di mata Go meski lelaki itu tahu dia sudah punya anak.

"Kika?" suara Go dari seberang telepon menyadarkannya.

Kika masih terdiam.

"Kika?"
"Go…" setelah terdiam sejenak, Kika melanjutkan, "…aku akhirnya sadar siapa yang sungguh-sungguh mencintaiku."

Kika tahu Go masih di sana. Kika tahu Go masih mencintainya.

"Go… aku ingin hidup bersamamu.  Aku menyadari besarnya cintamu dan aku pada akhirnya harus mengikuti suara hatiku.  Maafkan atas segala kebodohanku selama ini.  Aku mencintaimu, aku ingin bersamamu."

Hening. Tak ada suara dari seberang sana. Jantung Kika berdegup kencang. Setelah beberapa lama, keheningan itu terpecahkan dengan helaan nafas Go, dan,

"Maafkan aku, Kika…"

Kalimat itu sudah cukup bagi Kika.  Ternyata kabar itu benar, Go sudah memiliki seseorang!

"Jadi, aku terlambat ya?" lirih Kika.
"Aku akan segera bertunangan dengan dia..." jawab Go.
"Pada akhirnya kamu memang menemukan perempuan yang baik.  Sebesar apapun aku mencintaimu, kamu tetap terlalu baik untukku.  Semoga kamu selalu bahagia.  Bye Go..."

Klik!  Kika menutup teleponnya dengan kehampaan, penyesalan, dan rasa sakit yang menggumpal dalam hatinya. Cinta, kenapa kau terasa begitu menyakitkan? (Bersambung) Catatan : Maaf bila ada kalimat yang tidak berkenan, terimakasih untuk pengertiannya… Kisah sebelumnya : Cinta, Kenapa Kau Terasa Begitu Menyakitkan? (1) Dipublish pertamakali di www.kompasiana.com, copasing diizinkan dengan mencantumkan URL lengkap posting di atas atau dengan tidak menghapus/mengedit amaran ini

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun