Mohon tunggu...
Ryan M.
Ryan M. Mohon Tunggu... Editor - Video Editor

Video Editor sejak tahun 1994, sedikit menguasai web design dan web programming. Michael Chrichton dan Eiji Yoshikawa adalah penulis favoritnya selain Dedy Suardi. Bukan fotografer meski agak senang memotret. Penganut Teori Relativitas ini memiliki banyak ide dan inspirasi berputar-putar di kepalanya, hanya saja jarang diungkapkan pada siapapun. Professional portfolio : http://youtube.com/user/ryanmintaraga/videos Blog : https://blog.ryanmintaraga.com/

Selanjutnya

Tutup

Fiksiana

Kejarlah Cinta #2: Ajakan yang Tak Terduga

6 Maret 2014   00:56 Diperbarui: 24 Juni 2015   01:12 490
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik


“Rian” panggil Rin, “Berhubung kamu udah datang duluan, gimana kalo kita latih tanding?”

“Eh tapi…” Rian gugup, “Aku ‘kan masih belum…”

“Ah sudahlah…” tukas Rin, “Yuk kita tanding.  Lagian kalo kamu cuma sendirian ngayun-ngayun raket gitu kapan bisanya.”

Dunia serasa indah bagi Rian.  Kalah telak sudah pasti, tapi tak mengapa, yang penting sekarang dia sudah merasa makin dekat dengan Rin sang pujaan hati.


* * *

“Gimana, Rian?  Sukses?”

Sengaja Lintang menunggu Rian yang mendapat giliran lagi membereskan perlengkapan latihan.


“Sukses, Lin.  Thanks, idemu memang cemerlang” sahut Rian dengan wajah sumringah.

Lintang tersenyum,


“Baguslah.  Kalo kamu terus seperti tadi, kamu bisa dapet perhatian kak Rin, dan bisa-bisa tujuan kamu makin cepat tercapai.  Yang lebih penting, moga-moga latihan tanding bareng kak Rin tadi ada hasilnya di permainan bulutangkis kamu.”

“Semua berkat kamu.” kata Rian, “Sekali lagi makasih banget.”

“Tapi inget ya, kalo kamu sudah dapet kak Rin kamu jangan lantas keluar dari ekskul lho.  Kita masih kurang orang nih!”

“Pastinya nggak lah, gimanapun juga Rin kan masih ikut ekskul.  Kalo aku keluar, nanti aku malah nggak bisa deket sama dia.”

Lintang tertawa mendengar kalimat Rian.  Dan seperti biasa, Rian merasa Lintang terlihat sangat cantik saat tertawa seperti itu.


“Nah” kata Lintang tiba-tiba, “Berhubung kita nggak tau kapan kamu bakal ngajak kak Rin jalan.  Aku mau nanya sama kamu, kamu udah pernah jalan berdua sama cewek belum?”

Deg!


Pertanyaan macam apa ini?  Kalo jalan rame-rame sih pernah, tapi kalo jalan berdua…

“Pasti belum ya…” kata Lintang, “Nggak heran sih.”

Skakmat!  Aku belum jawab tapi dia sudah tahu.

Lintang tidak memperdulikan Rian yang bengong dan tidak tahu harus berbuat apa.  Lintang sibuk dengan pikirannya.  Melihat Lintang seperti itu, Rian merasa sebentar lagi akan ada ide yang muncul dari gadis di depannya ini.


“Rian” panggil Lintang.

Ini dia, pikir Rian.  Ide apalagi yang akan dia lontarkan?  Sepertinya aku jadi kelinci percobaannya.  Semoga idenya bukan ide yang aneh.

“Gimana kalo kita jalan bareng hari Minggu nanti?  Berdua aja.”


Rian melongo.

(Bersambung)


Sebuah ajakan jalan bareng baru saja dilontarkan Lintang pada Rian.  Apa maksudnya?  Apakah Lintang juga "ada hati" pada Rian?  Tunggu jawabannya di chapter berikutnya...

Kejarlah Cinta #3 : Kita 'Hanya' Teman | Kejarlah Cinta #1 : Perkenalan Pertama

Sumber gambar : viria13.deviantart.com

Dipublish pertamakali di www.kompasiana.com, copasing diizinkan dengan mencantumkan URL lengkap posting di atas atau dengan tidak menghapus/mengedit amaran ini

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Fiksiana Selengkapnya
Lihat Fiksiana Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun