“Rian” panggil Rin, “Berhubung kamu udah datang duluan, gimana kalo kita latih tanding?”
“Eh tapi…” Rian gugup, “Aku ‘kan masih belum…”
“Ah sudahlah…” tukas Rin, “Yuk kita tanding. Lagian kalo kamu cuma sendirian ngayun-ngayun raket gitu kapan bisanya.”
Dunia serasa indah bagi Rian. Kalah telak sudah pasti, tapi tak mengapa, yang penting sekarang dia sudah merasa makin dekat dengan Rin sang pujaan hati.
* * *
“Gimana, Rian? Sukses?”
Sengaja Lintang menunggu Rian yang mendapat giliran lagi membereskan perlengkapan latihan.
“Sukses, Lin. Thanks, idemu memang cemerlang” sahut Rian dengan wajah sumringah.
Lintang tersenyum,
“Baguslah. Kalo kamu terus seperti tadi, kamu bisa dapet perhatian kak Rin, dan bisa-bisa tujuan kamu makin cepat tercapai. Yang lebih penting, moga-moga latihan tanding bareng kak Rin tadi ada hasilnya di permainan bulutangkis kamu.”
“Semua berkat kamu.” kata Rian, “Sekali lagi makasih banget.”
“Tapi inget ya, kalo kamu sudah dapet kak Rin kamu jangan lantas keluar dari ekskul lho. Kita masih kurang orang nih!”
“Pastinya nggak lah, gimanapun juga Rin kan masih ikut ekskul. Kalo aku keluar, nanti aku malah nggak bisa deket sama dia.”
Lintang tertawa mendengar kalimat Rian. Dan seperti biasa, Rian merasa Lintang terlihat sangat cantik saat tertawa seperti itu.
“Nah” kata Lintang tiba-tiba, “Berhubung kita nggak tau kapan kamu bakal ngajak kak Rin jalan. Aku mau nanya sama kamu, kamu udah pernah jalan berdua sama cewek belum?”
Deg!
Pertanyaan macam apa ini? Kalo jalan rame-rame sih pernah, tapi kalo jalan berdua…
“Pasti belum ya…” kata Lintang, “Nggak heran sih.”
Skakmat! Aku belum jawab tapi dia sudah tahu.
Lintang tidak memperdulikan Rian yang bengong dan tidak tahu harus berbuat apa. Lintang sibuk dengan pikirannya. Melihat Lintang seperti itu, Rian merasa sebentar lagi akan ada ide yang muncul dari gadis di depannya ini.
“Rian” panggil Lintang.
Ini dia, pikir Rian. Ide apalagi yang akan dia lontarkan? Sepertinya aku jadi kelinci percobaannya. Semoga idenya bukan ide yang aneh.
“Gimana kalo kita jalan bareng hari Minggu nanti? Berdua aja.”
Rian melongo.
(Bersambung)
Sebuah ajakan jalan bareng baru saja dilontarkan Lintang pada Rian. Apa maksudnya? Apakah Lintang juga "ada hati" pada Rian? Tunggu jawabannya di chapter berikutnya...
Kejarlah Cinta #3 : Kita 'Hanya' Teman | Kejarlah Cinta #1 : Perkenalan Pertama
Sumber gambar : viria13.deviantart.com
Dipublish pertamakali di www.kompasiana.com, copasing diizinkan dengan mencantumkan URL lengkap posting di atas atau dengan tidak menghapus/mengedit amaran ini