Mohon tunggu...
Ryan M.
Ryan M. Mohon Tunggu... Editor - Video Editor

Video Editor sejak tahun 1994, sedikit menguasai web design dan web programming. Michael Chrichton dan Eiji Yoshikawa adalah penulis favoritnya selain Dedy Suardi. Bukan fotografer meski agak senang memotret. Penganut Teori Relativitas ini memiliki banyak ide dan inspirasi berputar-putar di kepalanya, hanya saja jarang diungkapkan pada siapapun. Professional portfolio : http://youtube.com/user/ryanmintaraga/videos Blog : https://blog.ryanmintaraga.com/

Selanjutnya

Tutup

Bahasa Pilihan

Ternyata "Amblas" dan "Ambles" Memang Dua Kata yang Berbeda!

26 Juli 2014   07:32 Diperbarui: 18 Juni 2015   05:11 920
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

[caption id="" align="aligncenter" width="330" caption="Ilustrasi (sumber gambar : intermediawebstore.com)"][/caption] Setelah membaca tulisan Kompasianer Khoeri Abdul Muid baru-baru ini tentang penggunaan kata "amblas" dan "ambles" untuk menggambarkan kondisi jembatan di Comal Pemalang (sumber), saya merasa tertarik untuk mencoba melakukan penelusuran. Dalam penggunaan sehari-hari, kata "ambles" memang kerap dianggap sebagai bentuk pengucapan "amblas".  Sudah kebiasaan rata-rata orang Indonesia (khususnya yang berasal dari suku Jawa) untuk mengubah huruf "a" dalam sebuah kata menjadi "e" (yang dibaca seperti dalam kata "menang").  Contoh lain untuk perubahan seperti ini adalah "putar" menjadi "puter", "garam" menjadi "garem", "seram" menjadi "serem", "sebal" menjadi "sebel", dsb.  Saya tidak tahu istilah yang tepat untuk menyebut fenomena seperti ini, mungkin Kompasianer yang ahli bahasa seperti Pak Gustaaf Kusno bisa menjelaskannya. Namun khusus untuk "amblas" dan "ambles" ini saya merasa ada sesuatu yang khusus, terutama - sekali lagi - setelah membaca tulisan Kompasianer Mas Khoeri tersebut. Dan bekal saya untuk memulai penelusuran adalah perangkat sederhana yaitu rujukan dari KBBI.  Lupakan soal rujukan dari media karena sejujurnya mereka pun masih bisa melakukan kesalahan.

Inilah Hasilnya

Ternyata saya mendapatkan hasil yang mengejutkan dari KBBI! Ketika saya mengetikkan kata "amblas" di kotak pencarian yang terdapat di laman tersebut, inilah definisinya :

amblas /am·blas/v1cak hilang; lenyap: hartanya -- di meja judi; 2ki tidak muncul-muncul lagi

Sementara ketika kita mengetikkan kata "ambles" di kotak pencarian, inilah definisinya :

ambles /am·bles/Jw v turun (ke dl tanah); tenggelam: gedung-gedung di Jakarta setiap tahun -- beberapa sentimeter

Keterangan :

  1. v : verba alias kata kerja
  2. cak : ragam cakapan
  3. ki : kiasan
  4. Jw : jawa

Sejujurnya dengan ditampilkannya kata "ambles" sudah cukup mengejutkan saya karena ini berarti kata yang diserap dari bahasa Jawa tersebut sudah masuk dan diterima sebagai bahasa Indonesia (cmiiw, mungkin Kompasianer punya pendapat lain).  Apalagi ketika laman KBBI menampilkan definisinya. Jadi, akhirnya saya mengetahui bahwa "amblas" dan "ambles" adalah dua kata yang berbeda dengan pengertian yang berbeda pula.  Ini membuat saya ke depannya akan lebih berhati-hati lagi dalam menggunakan kedua kata tersebut. Semoga tulisan saya kali ini bermanfaat, selamat menjalankan ibadah puasa, selamat mudik, dan selamat berakhir pekan! Referensi :

  1. KBBI
  2. Definisi Amblas
  3. Definisi Ambles

Tulisan ini masuk kategori “Bahasa” dan dipublish pertamakali di www.kompasiana.com, copasing diizinkan dengan mencantumkan URL lengkap posting di atas atau dengan tidak menghapus/mengedit amaran ini

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Bahasa Selengkapnya
Lihat Bahasa Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun