“Banyak yang harus kamu ceritakan,” ujar pemuda yang menjadi pacarnya tersebut – dengan nada datar.
Nay terhenyak!
Sikap Angga itu membuatnya mengurungkan niat mendekati Angga. Gadis itu kini hanya berdiri mematung.
“Maafkan aku,” lirihnya.
Nay terdiam sejenak sebelum melanjutkan kalimatnya,
“Aku akan menceritakan semuanya...”
* * *
Sinar matahari pagi yang hangat menembus kamarnya. Nay kecil yang saat itu baru saja membuka mata terlompat ketika ia mendapati seorang anak seusianya sedang tertidur pulas di sampingnya.
Siapa dia?
Diperhatikannya anak tersebut.
Rambutnya pendek.