Nay kembali menunduk sementara Angga melanjutkan kalimatnya,
“Tapi sekarang ini aku malah bertanya-tanya, kenapa kamu sampai berpura-pura jadi teman masa kecilku sama Novan…”
Angga menoleh ke arah Nay,
“…dan pura-pura kena amnesia…”
“Angga…”
Nay menghentikan langkahnya dan menatap Angga. Pemuda itupun ikut menghentikan langkahnya.
Mereka berdua kini saling pandang dalam keheningan malam.
“Nay…” ucap Angga.
Meski saat itu cukup gelap, Angga masih bisa melihat tubuh Nay yang terguncang mengiringi isak tangisnya.
“Nay?” ulang Angga.
“Angga,” Nay tiba-tiba menubruk Angga dan memeluknya, “Aku minta maaf. Aku bener-bener minta maaf.”