Mohon tunggu...
Ryan Martin
Ryan Martin Mohon Tunggu... Freelancer - Mahasiswa Kedokteran Gigi

Berbagi Pengalaman, Perasaan, Pemikiran dan Kisah

Selanjutnya

Tutup

Film Artikel Utama

Pengalaman Pertama Nonton Drama Korea, "Apakah Aku Bisa Menjadi Han Ji-pyeong?"

8 Januari 2021   09:53 Diperbarui: 10 Januari 2021   15:59 2135
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Aktor asal Korea Selatan Kim Seon Ho yang memerankan karakter Han Ji-pyeong. (sumber: Soompi via kompas.com)

Hai, perkenalkan saya Ryan. Saya adalah seorang pecinta film, terutama film bioskop dengan genre action, mystery, thriller dan horror. Tidak pernah terpikirkan oleh diri ini, akan mulai menyukai film drama yang berasal dari Negri Ginseng. Mengapa demikian? 

Karena sejujurnya, saya tidak terlalu menyukai film drama yang berlanjut hingga beribu-ribu episode. Saya senang dengan film yang dapat ditonton dalam satu waktu, dan mengetahui akhir dari film itu. 

Namun, semua itu berubah ketika Korona menyerang Indonesia. Saya akan berbagi pengalaman saya dalam menikmati drama korea untuk pertama kalinya.

Korea Selatan. Saat mendengar nama negara ini, aku selalu membayangkan kota dengan pemandangan Sungai Han yang indah. Perkembangan dunia hiburan di Negri Ginseng ini sangatlah pesat. 

Dimulai dari munculnya boyband, girlband dan film drama korea.  Banyak diantara teman saya yang menggemari drama korea. Bermacam-macam alasannya. Mulai karena aktor yang tampan, aktirs yang cantik, alur cerita yang menarik dan sebagainya. 

Tapi berbeda dengan mereka, saya tidak menyukai film seri. Menurut saya, film seri sangatlah menyita waktu pribadi. 

Lebih baik saya gunakan waktu tersebut untuk membaca buku atau menongkrong di kedai kopi bersama kawan-kawan. Itu yang saya pikirkan, hingga tiba saatnya dimana 24 jam hidup saya, harus dihabiskan di dalam rumah. 

Kedai kopi favorit saya tutup. Begitu pula dengan kedai makanan dan minuman yang lain. Jalan-jalan kota begitu sepi, tidak ada yang berlalu-lalang. Korona, oh Korona. 

Kau memang mengajarkan kami, apa artinya kesabaran. Tersisa hanyalah diri ini, alam semesta serta rekomendasi film drama korea yang sedang hits di tahun 2020. Adakah diantara kalian yang mengetahui drakor satu ini? Ya, anda benar. Drama korea dengan judul "Start Up".

Saya ingat malam itu adalah malam yang panjang bagi saya. Saya tidak bisa tidur hingga pukul 01.07 WIB pagi. Sembari berbaring telentang, saya mengambil handphone dari meja disamping kasur saya. 

Niatnya sih iseng. Saya ingin melihat jenis start up seperti apa yang bisa sukses di tahun 2021. Maka saya mengetik kata kunci di kolom pencarian, "Start Up". 

Saya yang awalnya tidak bisa tidur, semakin tidak bisa tidur setelah melihat paras cantik dari seorang Bae Suzy. Dengan tulisan "Start Up" berwarna-warni diatas kepala wanita ini, saya pun semakin penasaran. 

Apakah mungkin wanita cantik ini sedang mendirikan suatu start up dan membuka lowongan pekerjaan? Jika benar, tentu saja, saya akan menjadi pelamar pekerja pertama di perusahaan itu. 

Niat yang awalnya iseng, berubah menjadi suatu riset yang cukup menarik bagi saya. Dan pukul 02.01 WIB pagi, merupakan waktu dimana saya pertama kali menonton episode pertama drama korea "Start Up". 

Drama yang disutradarai oleh Oh Choong-hwan, mengisahkan mengenai seorang perempuan yang ingin mendirikan usaha rintisannya agar dapat membuktikan kepada kakaknya, bahwa ia mampu sukses. 

Di tengah perjalanannya, perempuan ini bertemu dengan dua lelaki yang menyebabkan cinta segitiga. Pada akhir episode drama ini, sang perempuan menikahi salah satu lelaki itu. 

Menurut saya pribadi, alur ceritanya cukup simpel dan sudah banyak film yang membuat alur seperti ini. Namun, hal yang membuat drama korea ini spesial adalah adanya unsur bisnis dan keuangan (setidaknya, itulah yang membuat saya tertarik menontonnya hingga episode terakhir).

Tokoh yang menarik bagi saya dalam serial drakor ini adalah Han Ji-pyeong. Seorang pemuda dengan bakat dibidang investasi yang sangat menjulang tinggi. 

Seorang yatim piatu yang ditolong oleh nenek dari tokoh utama selama setahun, kemudian memutuskan untuk menggapai kesuksesannya sendiri. Kita kesampingkan kisah percintaannya, karena bukan hal itu yang menjadi kelebihan Han Ji-pyeong. 

Saya sering berandai-andai jika saya berada di posisi Han Ji-pyeong. Apa yang bisa saya lakukan ketika berusia 17 tahun? Tanpa uang. Tanpa keluarga. Tanpa tempat berteduh. 

Tentu sangat membingungkan. Anggaplah suatu keajaiban datang seperti di film itu. Ia mendapat pertolongan dari nenek tokoh utama, dan memiliki waktu 1 tahun untuk mengumpulkan modal pribadi, lalu berjuang sendiri. Bisakah kalian membayangkan betapa keras dan mengerikannya hidup dari tokoh ini?

Dari tokoh ini, saya terinspirasi untuk melakukan investasi. Setelah belajar dari berbagai macam sumber, saya percaya bahwa investasi sungguh dapat membantu kita memenuhi tujuan finansial. 

Sejak saat itu, saya berusaha menyisihkan sedikit pendapatan saya untuk diinvestasikan. Dan benar saja. Dalam kurun waktu 4 bulan, investasi saya telah membuahkan hasil yang cukup memuaskan. Terimakasih Han Ji-pyeong. Sungguh, satu-satunya tokoh drama korea yang menjadi panutan saya, hanya anda. 

Han Ji-pyeong juga mengajarkan saya bahwa segala sesuatu tidak dapat diraih dengan mudah. Perlu proses dan usaha yang diberikan agar dapat mencapai kesuksesan. 

Tidak hanya dalam berbisnis, tetapi juga dalam masalah cinta. Didalam cerita, Han Ji-pyeong tidak beruntung dalam percintaan. Mungkin karena jatah hoki-nya telah habis untuk memperoleh kesuksesan bisnis. 

Dan, karena tokoh ini sempat tidak jujur kepada dirinya sendiri. Ya, mungkin saya bisa sedikit paham perasaan bapak Han ini. Kerasnya hidup yang telah ia lalui, membuatnya tidak mudah percaya, bahkan terhadap perasaannya sendiri. Dan akibatnya, ia kalah dalam persaingan cinta. 

Hal menarik lain yang saya dapati dari drakor "Start Up"  adalah perusahaan yang ikut terlibat dalam pembuatan drama ini. Mercedes Benz. Sungguh mobil impian sejuta umat, termasuk diri ini. 

Melihat logonya saja, semua orang akan langsung mengetahui betapa mahalnya mobil tersebut. Kerja sama antara produser "Start Up", Hwang Ki Young, dengan pihak Mercedes Benz sungguh brilian. 

Sebagai penonton drakor pemula, hal ini menarik bagi saya. Brand yang sangat terkenal dan mewah saja, ikut terlibat dalam pembuatan drama ini. 

Saya langsung dapat membayangkan gunungan uang yang didapati dari drakor berisikan 16 episode ini. Mungkin mereka bisa membuat kolam uang seperti Paman Gober si Bebek. 

Hal ini membuat saya sadar bahwa pangsa pasar dari drama korea sangatlah besar. Tidak hanya di Indonesia, tetapi juga di seluruh dunia. Mungkin, inilah salah satu resep rahasia Korea Selatan hingga bisa maju seperti sekarang. 

Menciptakan drama-drama yang dekat dengan kehidupan sehari-hari serta bermanfaat, sehingga diminati oleh banyak orang. Sangat menakjubkan. 

Dengan mengetahui kegemaran orang banyak, dapat menghasilkan pundi-pundi uang. Harapan pun muncul dari dalam hati saya. Harapan bahwa Indonesia juga bisa melakukan hal ini.

Sungguh suatu pengalaman yang menarik dalam hidup saya. Ternyata, drama korea bisa semenarik itu. Dengan tokoh utama berparas cantik, alur cerita yang menarik, semua itu bisa membuat kita lupa waktu. 

Mungkin, saya mulai sedikit memahami teman-teman saya yang merupakan para maniak maraton drakor. Namun, tentu saja, jangan sampai melupakan tanggung jawab kalian, ya, teman-teman. 

Jangan terlalu masuk kedalam dunia mereka, tetapi jalani juga realita dunia. Sebab perlu kalian ingat, bahwa realita hidup selalu lebih kompleks, bahkan melebihi permasalahan di dunia drakor.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Film Selengkapnya
Lihat Film Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun