Mohon tunggu...
Ryan Linardi
Ryan Linardi Mohon Tunggu... Lainnya - Pelajar

Love your Self

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Pengaruh Lingkungan Pertemanan Terhadap Gaya Hidup Remaja

15 Februari 2024   13:38 Diperbarui: 15 Februari 2024   15:45 934
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber : gaydigitalnomads.com

Lingkungan pertemanan merupakan faktor penting yang mempengaruhi pola hidup remaja saat ini. Lingkungan pertemanan merupakan lingkungan sosial bagi remaja, dimana para remaja berinteraksi dengan teman-teman sebaya mereka satu dengan yang lain. Lingkungan ini terdiri dari bermacam-macam mulai dari teman-teman sekelas, tetangga, dan komunitas di sekitar mereka. Hal tersebut memainkan peran penting dalam membentuk kepribadian dan perilaku remaja. 

Lingkungan pertemanan mempengaruhi gaya hidup remaja melalui interaksi sosial, pemodelan perilaku, dan pengaruh dari teman. Aspek-aspek tersebut antara lain pengaruh lingkungan pertemanan terhadap pilihan gaya hidup, kebiasaan konsumsi, serta aktivitas fisik remaja. Pemahaman akan pengaruh-pengaruh ini sangat penting dalam menyadari bagaimana lingkungan pertemanan dapat membentuk gaya hidup remaja dan berdampak pada kesehatan mereka. Hal tersebut bertujuan untuk memberikan pemahaman yang lebih baik dalam membentuk lingkungan pertemanan yang positif bagi remaja.

Berdasarkan beberapa penelitian, lingkungan pertemanan dapat mempengaruhi perilaku makan, aktivitas fisik, dan kebiasaan merokok. Hal ini banyak kita temui di sekitar kita terutama di lingkungan sekolah. Penelitian tersebut menunjukkan bahwa seorang murid memiliki kecenderungan untuk meniru perilaku teman-teman mereka. 

Sebagai contoh, jika teman-temannya cenderung merokok, maka kecenderungan seseorang untuk ikut-ikutan merokok sangat besar. Sebaliknya, jika teman-temannya tidak merokok, maka orang tersebut kemungkinan tidak merokok juga. Hal ini pun berlaku juga pada perilaku makan, gaya hidup, aktivitas, dan sebagainya. 

Selain itu kadang mereka akan melupakan kewajibannya mereka dan menjadi lupa terhadap waktu. Mereka akan lupa untuk belajar dan mengerjakan tugas mereka dikarenakan mereka terlalu asyik berkumpul dengan orang-orang dalam komunitas tersebut. 

Kalau kita membicarakan dampak negatif, tentu belum pas jika belum membicarakan tentang dampak positifnya. Salah satu dampak positif yang muncul adalah komunitas  pertemanan dapat membuat relasi yang dimiliki seseorang menjadi semakin luas. Relasi tersebut dapat berdampak baik bagi kita kedepannya ketika kita nanti akan mencari kerja. 

Berada di komunitas/lingkungan pertemanan yang positif juga akan membantu kita untuk terus produktif dalam mencapai tujuan bersama. Selain itu, perbedaan antar individu di sebuah komunitas pertemanan akan membuat kita semakin menghargai arti toleransi satu dengan yang lainnya.

Dalam pengaruh lingkungan pertemanan terhadap gaya hidup remaja ini tidak sedikit masyarakat yang memberikan pandangan yang buruk, terutama terhadap gaya hidup remaja-remaja pada masa kini, dimana para remaja ini sibuk terhadap dirinya dan gadget yang mereka mainkan setiap waktu, hal tersebut menyebabkan para remaja susah dalam melakukan interaksi dengan orang lain. 

Selain itu, gaya hidup remaja masa kini juga sudah mengikuti budaya budaya dari negara luar, sebagai contohnya saja pada selera musik, cara berpakaian, dan juga cara berbahasa. Hal tersebut dapat menyebabkan hilangnya budaya dan bahasa asli indonesia, jika penyebaran tersebut tidak dapat dikendalikan, maka tidak dapat dipungkiri jika kedepannya budaya asli Indonesia akan hilang selamanya. 

Kekhawatiran masyarakat pun tidak berhenti sampai disana, pada masa kini banyak kasus bahwa anak remaja banyak yang mulai melakukan pergaulan bebas, seperti mabuk-mabukan, seks bebas, dll. Mereka pun terkadang tidak segan untuk melakukan tindakan tindakan yang tidak pantas dan sopan terhadap orang yang lebih tua dengan berkata-kata kasar, melakukan kekerasan terhadap orang yang lebih tua hingga kasus pembunuhan.

Sumber : Kabarsumbawa.com
Sumber : Kabarsumbawa.com

Dampak negatif di atas tentu harus kita tanggulangi. Dalam menanggulangi dampak negatif ini, kita membutuhkan peran aktif dari berbagai pihak. Hal ini bisa dimulai dari lingkungan terdekat, yaitu keluarga. Kita dapat  mempererat hubungan dalam keluarga, dan menjaga keharmonisan , sehingga kita akan otomatis menghindari hal-hal negatif di lingkungan pertemanan dan tidak mengecewakan keluarga kita dirumah. 

Selain dari lingkungan keluarga, kita bisa disadarkan akan dampak negatif pergaulan lewat guru-guru di sekolah. Para guru kita tentunya ingin kita menjadi versi terbaik dari diri kita. Hal itu dilakukan oleh para guru melalui pendidikan yang mereka beri kepada kita. Selain itu pemerintah juga bisa ikut berperan dalam menanggulangi dampak negatif dari pergaulan, dengan cara memberikan penyuluhan mengenai "Pengaruh Lingkungan Pertemanan" di sekolah.

Sumber :jaktimkota.bnn.go.id
Sumber :jaktimkota.bnn.go.id
Selain dari pihak lain, kita juga bisa mencegah terjadinya hal tersebut dengan adanya kesadaran dari diri kita sendiri. Kita harus menyeleksi dan memiliki pendirian yang kokoh pada diri kita masing-masing. Berpendirian kokoh membuat kita tidak mudah terbawa arus pergaulan bebas, kita juga akan lebih berani menegur dan menjauhi, jika tidak ada perbuatan atau perilaku menyimpang. Kita juga harus selektif dalam memilih teman . 

Hindari menjalin pergaulan dengan teman-teman yang dirasa bisa membawa dampak buruk bagi kita . Kita dapat menyibukkan diri kita dengan kegiatan-kegiatan yang positif. Ada banyak cara lain untuk menanggulangi dampak negatif dari lingkungan pertemanan, tetapi semua itu tidak berpengaruh jika tidak ada kesadaran dari diri sendiri untuk menjadi orang yang lebih baik. 

Maka dari itu, agar kita menjadi pribadi yang baik dan berakal budi, maka kita harus bersikap selektif dan memiliki pendirian masing-masing. Kita dapat menjauhi segala hal-hal yang berdampak negatif bagi diri kita, terutama bagi generasi muda Gen Z yang mudah sekali terbawa arus pergaulan. 

Semua hal itu tergantung dari masing-masing pribadi, dalam menghadapi berbagai pengaruh dari lingkungan pertemanan di sekitar kita. Bergabunglah dengan komunitas/ lingkungan pertemanan yang positif dan lakukanlah berbagai kegiatan positif agar kita terus dapat produktif dalam mencapai tujuan bersama. 

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun