Mohon tunggu...
Luthfi hanifa
Luthfi hanifa Mohon Tunggu... -

just share what will i share :))

Selanjutnya

Tutup

Cerpen

Sebuah Cerita, Tentang Kita

15 Juli 2012   15:37 Diperbarui: 25 Juni 2015   02:56 339
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Cerpen. Sumber ilustrasi: Unsplash

“besok,kamu mau anter aku ke bandara,kan?” tanyamu mengagetkanku dari lamunan tentang masa kecilmu yang barusan kau ceritakan. aku mengagguk. “iya,berangkat jam berapa? aku aja yang bawa mobil. nanti,aku jemput kamu.” ujarku. “iya,jam 2 siang harus sudah disana. kita berangkat dari rumah aku jam 10 aja. hmm adik dan orang tuaku gimana?” “mereka ikut mobil aku aja. gapapa,aku pengen nyetir,udah lama. ya? suruh mereka siap siap. Kamu juga,siap siap ya” jawabku. kamu hanya mengangguk. Setelah obrolan itu. aku tertidur di mobilnya,hingga kamu membangunkanku karena ternyata,kita sudah tiba.

……………………………………………………………………………………………

Bandara Internasional Soekarno Hatta,pukul 12.00 WIB

aku dan kamu,masih menunggu di Lobby. Berpegangan tangan. Aku tau,saat itu adalah saat saat terakhirku. Mungkin akan terulang 2 atau 3 tahun lagi,ketika kau berlibur dari tempatmu menuntut ilmu,di Berlin sana.

Kau banyak diam hari itu,ingat kah?

Aku bercerita ini itu,berusaha ceria agar kau tidak sedih. Walau ku tau tatapan matamu yang dalam dan serius menandakan ada hal yang dikhawatirkan. Hingga,kau memegang tanganku lagi sambil berkata “kamu kuat,3 taun ga akan ketemu aku?” ujarmu. Aku tau,aku tau. saat itu aku menggigit bibir terlalu keras untuk menahan tangisku. Aku berusaha kuat dengan berkata “iya,toh kita emang udah terbiasa virtual,kan? Kenapa kamu ragu?” jawabku,tersenyum. Kau,pindah duduk disebelahku,merangkulku dan mengusap air mata yang meleleh dipipiku. sambil berkata “kamu,jaga diri ya. jaga hati juga.” ujarmu.

Kamu,menatapku dalam dan merapikan jilbabku,sambil tersenyum. Sebuah senyum yang terlalu dipaksakan untuk orang yang akan berpisah hingga sekian lama. “aku sayang kamu” ujarmu sambil memelukku, erat. Dan saat itu,aku menangis. Tersedu sedu.

Hari ini,tepat 3 tahun yang lalu kejadian itu terjadi. dan aku disini,ditempat yang sama. Menunggumu pulang dengan segudang cerita dan segenap tawa untukmu. cepatlah landing,kamu. :)

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun